Sport
Senin, 20 November 2023 - 01:02 WIB

10 Polisi & 7 Suporter Luka Akibat Bentrok seusai Gresik vs Deltras di Liga 2

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video sejumlah aparat berjaga di luar stadion seusai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin).

Solopos.com, SURABAYA–Sebanyak 10 polisi dan tujuh suporter mengalami luka ringan akibat kericuhan seusai laga Gresik United vs Deltras FC pada laga lanjutan Liga 2 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) sore.

“Ada 10 personel dari petugas keamanan (polisi) mengalami luka dan sedang dirawat di RS Petro Kimia Gresik bersama tujuh warga sipil,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Dirmanto dikutip dari Antara, Senin (20/11/2023) dini hari.

Advertisement

Dirmanto menyebutkan para korban akan diperiksa secara mendalam di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

“Untuk yang mengalami luka ringan, Polri akan memberikan layanan rawat jalan home visit oleh tim dokter RS Bhayangkara,” ujarnya.

Advertisement

“Untuk yang mengalami luka ringan, Polri akan memberikan layanan rawat jalan home visit oleh tim dokter RS Bhayangkara,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah suporter bentrok dengan aparat keamanan seusai laga Gresik United vs Deltras FC yang berakhir kemenangan tim tamu Deltras dengan skor 1-2.

Berdasarkan kabar yang diterima melalui pesan WhatsApp (WA), kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim tuan rumah.

Advertisement

Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian.

Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Berdasar video yang beredar di media sosial Twitter/X, petugas polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter di luar lapangan.

Advertisement

Beberapa lama sebelum menembakkan gas air mata, sejumlah suporter mencegah polisi tersebut untuk tidak melakukannya.

Ada suporter yang meminta polisi itu ingat pada Tragedi Kanjuruhan (kerusuhan seusai laga Arema vs Pesebaya) yang mengakibatkan 135 orang meninggal dunia, 1 Oktober 2022 lalu.

“Pak, ingat [kejadian] Arema [Tragedi Kanjuruhan], Pak!” teriak suporter.

Advertisement

Akun X @tribunemelawan yang mengunggah video kerusuhan itu menginformasikan kerusuhan terjadi seusai laga Gresik United vs Deltras FC.

Berikut video yang diunggah pengguna akun tersebut:

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif