SOLOPOS.COM - Ratusan karateka dari Inkai Solo mengikuti ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu di GOR Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) FKIP UNS Solo, Minggu (8/7/2012). (Hanifah Kusumastuti/JIBI/SOLOPOS)
Ratusan karateka dari Inkai Solo mengikuti ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu di GOR Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) FKIP UNS Solo, Minggu (8/7/2012). (Hanifah Kusumastuti/JIBI/SOLOPOS)
SOLO--Sekitar 200 karateka Inkai Solo mengikuti ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu untuk semester satu periode 2012 di GOR Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPKO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Minggu (8/7/2012).
Mereka berasal dari 17 ranting Inkai se-Solo. Peserta antara lain terdiri atas 48 karatedo yang mengalami kenaikan dari sabuk putih ke sabuk kuning, 60 karatedo dari sabuk kuning ke sabuk hijau, 36 karatedo dari sabuk hijau ke sabuk biru, 16 karatedo dari sabuk biru ke sabuk cokelat.
“Setiap tahun, kami melakukan dua kali ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu,” jelas Koordinator Inkai Wilayah Karesidenan Surakarta, Sensei Edy Djunaidi saat dijumpai Solopos.com.
Peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat ini berasal dari beragam usia. Dari yang termuda, sekitar empat tahun hingga dewasa. Edy menuturkan anak-anak yang menggeluti olahraga bela diri ini semakin bertambah.
“Saat ini, anak TK usia empat hingga lima tahun sudah bisa ikut karate. Mereka bisa belajar sambil bermain,” terang Edy.
Dalam ujian kenaikan tingkat ini, para peserta diawasi langsung tujuh instruktur berpengalaman. Mereka mengujikan tiga materi untuk dipraktekkan langsung oleh peserta. Materi ujian tersebut terdiri atas gerakan dasar (kihon), jurus (kata) dan tanding (kumite).
“Inkai merupakan salah satu perguruan karate tertua di bawah naungan Forki. Dengan ujian kenaikan tingkat seperti ini semoga saja kualitas atlet bisa terus diperbaiki, sehingga mereka bisa bersaing untuk memperbutkan banyak prestasi di berbagai kejuaraan”.