SOLOPOS.COM - Kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta mulai dipadati masyarakat menjelang FIFA matchday Indonesia vs Argentina, Senin (19/6/2023) sore. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman).

Solopos.com, JAKARTA — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menargetkan fasilitas pusat pelatihan nasional di Ibu Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia, akan dilengkapi dengan delapan lapangan sepak bola pada 2026.

“Dalam satu atau dua tahun ke depan (2024-2026), fasilitas ini (pusat pelatihan di IKN) akan memiliki total delapan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas terbaik yang dirancang untuk mendukung sepak bola di semua level,” ungkap PSSI, Selasa (9/4/2024), dilansir laman resminya.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pembangunan lapangan tersebut didukung dengan pendanaan dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) melalui Program FIFA Forward dengan nilai dana yang diberikan senilai 5,65 juta USD.

PSSI melaporkan, Program FIFA Forward telah memainkan peran penting dalam pengembangan fasilitas pusat pelatihan, baik di dalam maupun di luar lapangan.

“Mereka (FIFA) telah secara aktif mendukung PSSI untuk meningkatkan sepak bola di tingkat nasional dan usia muda melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan infrastruktur, sepak bola wanita dan pengembangan akar rumput,” kata PSSI.

Kolaborasi dengan FIFA telah memicu upaya pendanaan bersama, terutama dari pemerintah daerah, yang semakin meningkatkan pengembangan fasilitas pelatihan utama di IKN.

Upaya ambisius ini, kata PSSI, menandakan langkah signifikan untuk mengembangkan keunggulan sepak bola di Indonesia, yang menjanjikan untuk meningkatkan sepak bola negara ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, PSSI menjelaskan, kolaborasi dengan FIFA tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur sepak bola namun juga dalam hal pengembangan talenta.

Indonesia telah bergabung dengan FIFA Talent Development Scheme (TDS) yang bertujuan untuk membantu Asosiasi Anggota FIFA mencapai potensi penuh mereka dengan memastikan bahwa semua pemain berbakat ditemukan dan diberi kesempatan untuk berkembang.

Proyek TDS PSSI yang dimulai pada 2022 ini, telah mengidentifikasi 34 direktur teknik regional di seluruh negeri dan melatih mereka untuk fokus pada akar rumput, pengembangan pemain muda, identifikasi bakat, dan pengembangan pelatih.

Pada 2024 ini, fokus program bergeser pada pelatihan para direktur teknik untuk lebih memahami lingkungan pemain berbakat dan bagaimana mengembangkan mereka secara efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya