Sport
Kamis, 18 Juli 2019 - 23:25 WIB

450 Pesilat Dunia Siap Bertarung di Sritex Arena Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Sekitar 450 atlet silat dari Benua Asia, Benua Afrika dan Benua Eropa bakal adu jurus dalam Kejuaraan Dunia Tapak Suci I yang akan digelar di Sritex Arena Solo, 30 Agustus-5 September 2019. Indonesia sebagai tuan rumah berambisi menjadi juara umum dalam ajang yang memperebutkan Piala M. Barrie Irsyad tersebut.

Solo mendapat kehormatan sebagai lokasi kejuaraan dunia Tapak Suci perdana menyusul perannya dalam sejarah awal perkembangan pencak silat di Tanah Air. Diketahui, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang notabene induk olahraga pencak silat didirikan di Kota Bengawan pada 18 Mei 1948. Ketua Panitia Kejuaraan, Wiwaha Aji Santoso, mengatakan Kejuaraaan Dunia Tapak Suci I menjadi salah satu kontribusi Tapak Suci untuk mendorong pencak silat masuk cabang olahraga di Olimpiade.

Advertisement

“Kami rasa keikutsertaan atlet dari penjuru dunia di ajang ini merupakan modal signifikan,” ujar Wiwaha kepada wartawan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (16/7/2019).

Panitia memperkirakan ada 400 hingga 450 atlet dari 13 negara yang akan mengikuti ajang bergengsi tersebut (selengkapnya lihat tabel). Adapun kontingen dari Indonesia bakal mewakili masing-masing provinsi atau pimwil. Kejuaraan Dunia Tapak Suci I bakal memainkan18 nomor kategori olahraga (tanding) dan 16 nomor seni.

Wiwaha memperkirakan persaingan antarnegara bakal ketat, terutama di nomor seni. Namun pihaknya optimistis Indonesia, terutama tuan rumah Jawa Tengah, dapat meraih hasil terbaik di kejuaraan. “Kami sebenarnya lebih menargetkan sportivitas dan laga yang berkualitas. Target prestasi mengalir saja, tapi kalau bisa ya juara umum,” kata dia.

Advertisement

Di ajang kali ini, Merah Putih bakal diperkuat tiga atlet yang mengikuti pelatnas SEA Games 2019 Filipina yakni Nadia Haq Umami (Jawa Tengah), Iqbal Candra Pratama (Kalimantan Timur) dan Bimo Aryo (DKI Jakarta). Nama Nadia tentu tak asing karena dia dibesarkan di kawah candradimuka Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Pelatih nasional pencak silat Tapak Suci, Rony Syaifullah, mengatakan keikutsertaan ketiga atlet tersebut sekaligus menjadi ajang pemanasan sebelum bertanding dalam SEA Games. “Kami harap mereka bisa tampil maksimal,” ujar Rony. 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif