Sport
Selasa, 24 Desember 2013 - 14:25 WIB

POLEMIK SEUSAI GAGAL DI SEA GAMES : Koni Merasa Sudah Maksimal, Tanggung Jawab Dilempar ke Pemerintah dan KOI

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua KONI Tono Suratman, Menpora Roy Suryo dan etua KOI Rita Subowo. JIBI/detiksport

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Umum Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Tono Suratman merasa pihaknya telah maksimal melakukan pekerjaannya. Kegagalan Indonesia di SEA Games XXVII dianggapnya merupakan tanggung jawab pemerintah dan juga KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

“Sebagai ketua KONI saya prihatin dengan hasil yang kita capai. Tanggung jawab sudah diambil pemerintah melalui Menpora dengan kesalahan yang terjadi menyangkut masalah-masalah teknis,” kata Tono saat dihubungi detiksport, Selasa (24/12/2013).

Advertisement

“Kegagalan ini bukan tanggung jawab saya. Saya minta satu rantai komando, dari kementerian (pemuda dan olahraga), desakan kepada KOI, tapi semua tidak berjalan lancar. Saya sudah bikin program, tapi anggaran digedok sesuai selera bukan kebutuhan. Pemerintah dong yang harus bertanggung jawab,” lanjutnya.

Indonesia hanya menduduki peringkat keempat, bahkan masih di bawah Vietnam dan Myanmar. Untuk ketiga kalinya dalam sejarah SEA Games, tim “Merah Putih” terlempar dari posisi tiga besar. Juga, target 120 emas sangat jauh dengan yang didapat, yaitu hanya 65 emas.

Tono juga menyebut dualisme kepemimpinan KONI dan KOI turut mempengaruhi persiapan tim sebelum ke Myanmar. Puncaknya dia merasa kecewa saat tak diundang pada acara pengukuhan kontingen oleh KOI.

Advertisement

“Adanya dualisme kepemimpinan, KOI dan KONI, membuat ada tumpang tindih tugas. Keputusan yang saya ambil dianulir KOI. Pedoman kerja ‘kan sudah ada, seharusnya KOI percaya dengan program itu,” ujar pria yang menjadi komandan Satlak Prima di SEA Games 2011 di Palembang (dan Jakarta) itu.

Isu ketidakharmonisan antara KONI dengan KOI memang sudah lama tercium semenjak dua lembaga ini dipisah. Terakhir kali KONI-KOI masih dipimpin satu orang (Rita Subowo) adalah di periode 2007-2011. Di tahun 2011 KONI diketuai Tono, Rita tetap mengomandoi KOI.

“Komunikasi memang tidak baik selama saya menjadi ketua KONI. Ada pihak-pihak yang tidak mau diajak koordinasi,” ungkap Tono tanpa menyebut siapa yang dimaksud.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif