Sport
Rabu, 2 Februari 2022 - 19:02 WIB

58 Pemain Liga 1 Positif Covid-19, Kompetisi Diminta Berhenti Sementara

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo resmi Liga 1 2021/2022. (Twitter @pt_lib)

Solopos.com, BALI — Kompetisi BRI Liga 1 disarankan untuk ditunda sementara waktu lantaran banyak pemain yang terpapar Covid-19. Setelah sembilan pemain Persib Bandung terpapar Covid-19, kini giliran 24 pemain Madura United yang terpapar.

Pertandingan Persipura Jayapura melawan Madura United yang semula dijadwalkan pada Selasa (1/2/2022) pun harus ditunda. Begitu juga duel PSM Makassar melawan Persib yang rencananya digelar pada Rabu (2/2/2022).

Advertisement

Penundaan laga PSM Makassar melawan Persib Bandung diputuskan setelah rapat darurat PT. Liga Indonesia Baru (LIB). Akibat banyaknya pemain yang terpapar Covid-19, Persib cuma menyisakan 13 pemain. Penundaan laga Persib Bandung telah diumumkan akun ofisial Persib Bandung pada Rabu (2/2/2022) sore.

Baca Juga: Pemain Liga 1 Positif Covid-19, PT LIB Tunda 1 Laga dan Perketat Prokes

Advertisement

Baca Juga: Pemain Liga 1 Positif Covid-19, PT LIB Tunda 1 Laga dan Perketat Prokes

Akun ofisial Persib Bandung mengumumkan hasil rapat darurat laga melawan PSM Makassar resmi ditunda. “Jadwal baru pertandingan ini akan diumumkan kemudian. Kemanusiaan tetaplah di atas sepak bola, hatur nuhun (terima kasih),” tulis ofisial Persib.

Menyikapi itu, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyarankan agar Liga 1 ditunda selama sepekan karena adanya kasus Covid-19. Hal itu agar proses testing, tracing, dan treatment berjalan maksimal. Ia menambahkan penyelenggara liga menyatakan bahwa total sampai detik ini ada 58 pemain yang terpapar Covid-19. Situasi itu tentunya kurang kondusif.

Advertisement

Lokasi Dipindah

Ia juga menyarankan Seri 4 di Bali untuk dipindahkan sementara waktu ke lokasi yang lebih memungkinkan, seperti Jawa Tengah. Akmal menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan penyebaran Omicron menjadi sangat masif di sistem bubble Liga 1.

Menurutnya hal itu dikarenakan kendurnya penerapan protokol kesehatan baik 3 T maupun 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.

Akmal menambahkan sistem bubble to bubble yang diterapkan tidak ketat pada Seri 1 dan Seri 2. Para pemain bebas berwisata, bertemu banyak orang dari kafe ke kafe, dari restoran ke restoran, dari pantai ke pantai. Padahal seharusnya sistem bubble atau gelembung hanya membolehkan para pemain berinteraksi dengan ekosistemnya di hotel, tempat latihan, dan tempat pertandingan.

Advertisement

Baca Juga: 9 Pemain Persib Positif Covid-19, Prokes Liga 1 Harus Lebih Ketat

Ia menyebut jadwal pertandingan yang sangat padat dan jam tayang yang larut malam juga ikut memengaruhi penurunan imunitas pemain yang pada akhirnya mudah terpapar.

“Saat gelombang pertama Covid-19 terjadi dalam satu saran yang diberikan para tenaga kesehatan (nakes) adalah jam tidur yang tidak boleh lewat dari jam 22.00 WIB. Nah, bagaimana mau beristirahat bila jam 00.00 WITA para pemain masih di lapangan. Ini harus dikoreksi,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif