SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Asisten Pelatih Persis Solo, Agung Setyabudi, menilai skuat berjuluk Laskar Sambernyawa itu harus all out menyerang jika ingin mengamankan poin penuh di laga kontra PSCS Cilacap, Sabtu (14/10/2014) mendatang.

Mantan Kapten Timnas Indonesia itu menegaska Persis tak punya waktu untuk bermain bertahan dalam sisa laga krusial babak delapan besar. “Kalau laga krusial begini enggak mau main menyerang ya sudah, sisan-sisan kalahe. Harusnya, jangan ambil pusing, menyerang saja,” kata Agung saat dijumpai wartawan seusai memimpin latihan Persis di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (14/10).

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Laskar Sambernyawa wajib mencuri tiga poin dari kandang PSCS Cilacap untuk mengamankan jalan ke semifinal. Saat ini, Persis masih tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Grup P dengan torehan empat poin. Pasukan polesan Widyantoro itu tertinggal tiga poin dari Pusamania Borneo FC yang bercokol di puncak klasemen dan memiliki poin sama dengan runner up Martapura FC.

“Kalau di Cilacap bisa menang, kami aman. Setelah itu, tinggal mencuri poin penuh di laga kandang lawan Martapura FC. Jadi, bagaimana pun resikonya ya harus total menyerang untuk menang,” ulas Agung.

Guna memaksimalkan serangan, Agung menuturkan Pelatih Kepala Widyantoro semestinya tak ragu memasang para pemain yang memiliki naluri menyerang cukup tajam. Menurutnya, sejumlah pemain muda telah menunjukkan performa cukup apik dalam menciptakan peluang saat menjamu PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Minggu (12/10) sore.

“Kalau serangan dari sayap kiri dan kanan sudah bagus, tapi enggak ada yang berani menusuk dari tengah. Setelah Dedi [Cahyono] masuk, baru jalan tusukan dari tengah. Selanjutnya, ya memang harus mencari pemain-pemain yang punya naluri menyerang seperti ini,” urai Mantan Pelatih Persis LI musim lalu itu.

Lebih lanjut, Agung menyoroti lemahnya eksekusi serangan Ferry Anto dkk. dalam laga lawan Laskar Nusa Kambangan, julukan PSCS, lalu. Menurutnya, para pemain depan kurang berkonsentrasi saat menerima umpan dari gelandang. Akibatnya, mereka selalu gagal mencetak gol meski banyak mendapatkan peluang apik.

“Kemarin itu ada lima peluang lebih yang terbuang sia-sia. Kuncinya ya konsentrasi menyerang. Pemain depan harus selalu siap mengeksekusi serangan,” tandas dia.

Laskar Sambernyawa dipastikan dapat menurunkan amunisi penuh saat menantang PSCS, Sabtu nanti. Larangan satu kali bermain yang ditetapkan Komdis PSSI untuk Bayu Nugroho, Hendri Aprilianto, dan Fandy Edy, telah berakhir. Gelandang serang, Tinton Suharto, juga dapat kembali bermain karena skors kartu merah hanya berlaku dalam satu pertandingan.

“Kata Pak Totok [Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto] hanya skors satu kali pertandingan. Jadi, saya kemungkinan sudah bisa main di Cilacap. Saya sangat ingin bermain membela Persis,” ujar Tinton.

Sekretaris Manajer Persis Solo, Sapto Joko Purwadi, menuturkan hukuman bagi para pemain memang telah berakhir. Namun, Persis masih harus membayar denda senilai Rp33 juta, dengan rincian masing Rp10 juta untuk tiga pemain yang terkena sanksi dan Rp3 juta untuk pemain yang diganjar kartu merah.

“Aturannya sudah berubah. Tahun lalu yang terkena kartu merah memang dilarang main dalam dua laga, kalau sekarang hanya satu laga,” beber Sapto. (Tri Indriawati/JIBI/Solopo)

Barisan penyerang Persis Solo diminta terus menyerang di laga tandang ke PSCS Cilacap. JIBI/Solopos/

Barisan penyerang Persis Solo diminta terus menyerang di laga tandang ke PSCS Cilacap. JIBI/Solopos/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya