Sport
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 04:25 WIB

8 BESAR DIVISI UTAMA : Persis Krisis Pemain Belakang

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Persis Solo kini mengalami krisis pemain belakang menghadapi 8 Besar Divisi Utama. JIBI/Solopos/Dok

Solopos.com, SOLO — Sanksi larangan bermain yang dijatuhkan PSSI kepada Hendri Aprilianto, Fandi Edi, dan Bayu Nugraha bak petir di siang bolong yang menyambar Persis Solo.

Dua hari jelang laga krusial kontra PSCS Ciamis di Stadion Manahan Solo, Minggu (12/10), lini belakang Laskar Sambernyawa justru keropos. Selama ini, Hendri selalu dapat diandalkan sebagai bek kiri, sedangkan Fandi menjadi duet sempurna bagi Nnana Onana di jantung pertahanan Persis.

Advertisement

Krisis lini belakang pasukan Widyantoro itu semakin diperparah dengan anbsennya bek tengah, Liswanto, yang masih didera cedera lutut. Praktis, Persis hanya memiliki Onana, Rahmat Sabani, Dwi Joko, dan bek muda Very Rusgiantoro di lini belakang.

“Ini yang bikin pusing. Stok pemain belakang kami habis. Hendri dan Fandi kena sanksi, Liswanto sepertinya enggak bisa main karena cedera. Padahal laga tinggal dua hari lagi,” ulas Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, saat dijumpai wartawan di Banjarsari, Solo, Jumat (10/10/2014).

Persis sebenarnya memiliki satu pemain belakang kawakan, Suparno, yang bisa diandalkan dalam krisis seperti ini. Akan tetapi, bek asli Solo itu sudah lama tak terlihat mengikuti latihan bersama Laskar Sambernyawa.

Advertisement

“Suparno sudah resmi mengundurkan diri beberapa waktu lalu karena bapaknya sakit. Ya, kami bisa menerima alasan itu,” imbuh Totok.

Manajemen Persis memang belum menerima surat resmi soal pemberitahuan sanksi tersebut. Tanpa surat resmi, keputusan Komdis PSSI untuk menjatuhkan sanksi larangan bermain dan denda Rp10 juta kepada tiga pemain itu belum bisa dianggap sah.

Jika pemberian sanksi belum jelas hingga Minggu nanti, Hendri, Bayu, dan Fandi masih berpeluang memperkuat Laskar Sambernyawa saat menjamu PSCS. “Tapi lebih baik mereka enggak boleh main saat melawan PSCS di kandang ketimbang saat di laga tandang nanti. Bisa lebih parah kalau begitu,” sambung Totok.

Advertisement

Terpisah, Pelatih Persis Solo, Widyantoro, mengaku cukup kerepotan meramu skuat untuk menghadapi PSCS di tengah hujan sanksi yang menimpa pasukannya. Selain Hendri, Fandi, dan Bayu, Laskar Sambernyawa juga harus kehilangan Tinton Suharto yang diganjar kartu merah saat melawan Martapura FC. Alhasil, gelandang serang yang juga anggota TNI itu dilarang tampil dalam dua laga selanjutnya.

“Sanksi ini memang membuat kami krisis pemain, khususnya di lini belakang. Tapi, saya akan berusaha mencari solusi,” kata Wiwid, sapaan Widyantoro.

Pelatih asal Magelang itu menguraikan masih memiliki sejumlah gelandang bertahan yang menutup lubang di lini belakang. Kemungkinan, dia akan menggeser gelandang sayap, Akbar Riansyah, ke posisi bek kanan. Selain itu, beberapa pemain muda juga bisa menjadi alternatif tambahan untuk memperkuat pertahanan.

“Nanti, Akbar masih bisa digeser. Masih ada Dwi Joko dan Sabani untuk opsi bek tengah. Pemain muda seperti Very Rusgiantoro dan ‘Agung Wowot’ juga yang bisa menambah pilihan pemain,” jelas dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif