SOLOPOS.COM - Kiper Panathinaikos B, Cyrus Margono belum dilirik STY ke Timnas Indonesia. (IG @cmargono)
Solopos.com, SOLO — Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sepertinya benar-benar tidak tertarik dengan Cyrus Margono, kiper Panathinaikos B Yunani yang telah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI), belum lama ini.
Setelah tak memanggilnya ke Timnas senior di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, STY juga tidak melirik Cyrus untuk Piala Asia U-23.
Padahal usia Cyrus saat ini 22 tahun dan masih bisa masuk ke Timnas U-23.
STY lebih memilih empat kiper muda di Liga 1 masing-masing Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya), M. Adi Satrio (PSIS), Erlangga Dwi (Persis Solo) dan Daffa Fasya (Borneo FC).
STY lebih memilih empat kiper muda di Liga 1 masing-masing Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya), M. Adi Satrio (PSIS), Erlangga Dwi (Persis Solo) dan Daffa Fasya (Borneo FC).
Seperti diketahui, Cyrus Margono menjalani proses pewarganegaraan secara mandiri dan bukan atas rekomendasi STY.
Pemain keturunan yang direkomendasikan STY untuk memperkuat Timnas Indonesia adalah Maarten Paes, kiper Dallas FC di Liga Amerika Serikat.
Pada musim ini, Cyrus yang berdarah Indonesia-Iran bertanding delapan kali dengan 12 kali kebobolan dan sekali clean sheet.
Kiper 22 tahun itu tidak menjalani proses naturalisasi.
Ia diajukan menjadi WNI melalui jalur Sekretariat Negara (Setneg) dan Kemenkumham karena sebelumnya memiliki kewarganegaraan ganda.
Ayah Cyrus Margono berasal dari Bali sedangkan ibunya merupakan perempuan asal Iran.
Cyrus menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Amerika Serikat karena kedua orang tuanya tinggal di negara Paman Sam tersebut.
Seperti diketahui, PSSI sudah merilis pemain untuk menjalani pemusatan latihan untuk menjalani turnamen Piala Asia U-23 di Qatar mulai 15 April mendatang.
Tak ada nama Cyrus Margono dalam daftar 28 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong.
STY menegaskan memilih pemain berdasarkan kriteria yang dimauinya. Menurutnya, tidak semua WNI bisa masuk ke tim asuhannya.
“Untuk Cyrus saya belum pernah lihat langsung jadi tidak bisa bicara apa-apa. Jadi tidak semua pemain bisa jadi WNI lalu bisa masuk skuad Timnas Indonesia,” kata STY, belum lama ini.