SOLOPOS.COM - PSISra Sragen (Twitter)

PSISra Sragen tak ikut Liga 3.

Solopos.com, SRAGEN — Absennya PSISra Sragen dari kompetisi Liga 3 musim ini mamantik reaksi pegiat sepak bola dan suporter. Mereka pun mendesak perombakan pengurus tim kebanggaan wong Sragen itu karena dianggap tidak bisa bekerja dengan baik.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Pegiat sepak bola sekaligus suporter PSISra Sragen, Dwi Lestariyanto, mengaku prihatin dengan absennya PSISra Sragen dari Liga 3 tahun ini. Menurutnya, hal itu kontraproduktif dengan prestasi klub yang tengah menanjak. Seperti di ketahui, musim lalu PSISra Sragen mampu menembus babak semifinal Liga 3 Zona Jateng. Itu adalah prestasi tertinggi yang pernah diraih PSISra Sragen dalam kurun waktu 17 tahun terakhir.

“Sekarang PSISra itu sedang bagus-bagusnya. PSISra sedang menaiki tangga berjalan. Ibarat mau naik puncak, sudah mencapai tebingnya. Tinggal sedikit perjuangan, sudah bisa mencapai puncak. Tapi, sekarang harus memulai segalanya dari awal lagi. Ini tentu membuat saya prihatin,” kata Dwi kala berbincang dengan Solopos.com, di Sragen, Rabu (7/3/2018).

Dwi mempertanyakan integritas dan keseriusan pengurus PSISra dalam membangun sebuah tim yang solid. Absennya PSISra Sragen dari Liga 3 musim ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi kalangan pengurus. Dwi mendesak adanya perombakan pengurus PSISra karena tak bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

“Pemkab Sragen tak bisa menggelontorkan dana itu bisa jadi karena kepengurusan ini belum meyakinkan di mata bupati. Tak adannya satu pun sponsor juga menandakan pengurus belum bisa bekerja maksimal. Apa gunanya ada kepengurusan kalau PSISra absen dari kompetisi Liga 3? Jadi, sudah saatnya ada reformasi di kalangan pengurus PSISra,” tegas Dwi.

Dwi menilai kepengurusan PSISra Sragen saat ini memang amburadul. Menurutnya, jadi pengurus sudah seharusnya menitikberatkan pada semangat pengabdian tanpa pamrih. Bukan semangat karena ingin punya kepentingan pribadi atau golongan. “Soal bobroknya pengurus PSISra ini sudah jadi obroal di warung-warung. Contohnya, musim lalu, gaji pemain PSISra sempat molor hingga beberapa bulan. Padahal pemain sudah 100% berkontribusi untuk tim. Sekarang malah tak bisa membawa PSISra ke Liga 3,” ucap Dwi.

Sementara itu, Laskar Sukowati (Lassus), sebutan suporter PSISra Sragen berencana menggelar aksi sebagai bentuk keprihatinan tim kesayangan mereka gagal berkompetisi di Liga 3. Anggota dan pengurus Lassus baru membicarakan rencana aksi itu pada Rabu malam. “Aksi nanti melibatkan seluruh elemen suporter di Sragen, bukan hanya Lassus,” kata Humas Lassus, Dwi Budi Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya