SOLOPOS.COM - Adhyaksa Dault (JIBI/Dok)

Adhyaksa Dault

SOLO--Bulu tangkis pernah mengalami masa kejayaan di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, prestasi para pebulutangkis Indonesia tampaknya makin melorot. Indonesia harus introspeksi dan tak hanya berbangga dengan masa lalu, agar prestasi bulu tangkis kembali naik.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal ini diungkapkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 – 2009, Adhyaksa Dault, dalam sesi Dinamika 103 Solopos FM, Jumat (21/6/2013).

Adyaksa meminta jajaran Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berinterospeksi dan menghilangkan metode bottle neck pada pembibitan maupun pelatihan. Bibit pebulutangkis di daerah maupun klub cukup besar, sehingga segala seleksinya tidak harus dipusatkan seperti bottle neck atau leher botol dengan pola pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

“Klub seharusnya diperbolehkan mewakili Indonesia, tidak harus selalu melalui Pelatnas.”

Lebih lanjut Adhyaksa juga menyoroti minimnya anggaran untuk mengembangan bulu tangkis, termasuk bonus yang ditawarkan bagi atlet berprestasi. Bonus bisa menjadi pendorong para atlet untuk berprestasi maksimal, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk masa depan mereka.

Iming-iming bonus ini yang selalu menajdi ancaman lepasnya pebulutangkis kita, karena negara lain menawari mereka uang yang lebih besar. PBSI harus berupaya keras mencari dana, antara lain dengan menarik CSR  [corporate social responsibility] dari instansi maupun swasta,” jelas Adhyaksa.

Untuk lebih mengoptimalkan potensi pemain, menurut Adhyaksa, Pelatnas harus menerapkan forum group discussion (FGD) untuk menampung keluhan dan masukan dari para atlet, terkait pola pelatihan yang cocok untuk masing-masing. Selama ini Adhyaksa menilai, semua keputusan seperti penentuan pelatih dan juga polanya, ditetapkan secara sepihak dalam Pelatnas sehingga hal ini harus diubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya