Sport
Selasa, 9 Januari 2018 - 08:10 WIB

Adopsi Sistem Coach Manager, Persis Solo Menuju Pengelolaan Modern

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Freddy Mulli (JIBI/Solopos/Nicolous Irawan)

Persis Solo mengadopsi sistem coach manager.

Solopos.com, SOLO – Di jagat sepak bola Indonesia, jabatan pelatih merangkap manajer adalah barang baru. Bahkan baru satu tim yang pernah menerapkannya yakni Bali United saat menunjuk Indra Sjafri sebagai coach manager dua musim lalu. Padahal di sepak bola modern terutama di liga-liga Eropa, peran ganda seorang pelatih lazim adanya.

Advertisement

Awal musim ini Persis Solo mengambil langkah berani dengan mengikuti jejak tim-tim Eropa. Pelatih mereka, Freddy Mulli, didaulat menjadi coach manager yang artinya memiliki wewenang lebih dalam kebijakan tim termasuk transfer pemain.

Laskar Sambernyawa pun menjadi klub pertama di Liga 2 yang mengadopsi sistem coach manager. Musim lalu peran manajer masih diampu Damar A. Pranoto. “Kalau Anda tahu klub seperti MU [Manchester United], ya kira-kira begitulah tim akan dikelola,” ujar Sekjen Persis yang musim lalu menjabat Wakil Chief Executive Officer (CEO) Persis, Dedy M. Lawe, dalam jumpa pers di Mes Persis, Laweyan, Senin (8/1/2018).

Dedy tak menampik tim melakukan langkah berani dengan menganut konsep coach manager. Dengan pelatih yang juga berfungsi sebagai manajer, manajemen tak berhak mengintervensi sejumlah kebijakan pelatih seperti pemilihan dan pencoretan pemain. Beberapa keputusan teknis terkait tim juga lebih cepat diputuskan dengan peran coach manager.

Advertisement

Hal ini sulit didapat ketika peran pelatih dan manajer dipisahkan. Apalagi jika manajer tersebut dipilih hanya karena kedekatan dan tak paham sepak bola modern. “Organisasi klub yang kuat dimulai dari struktur pelatih yang kuat. Tidak ada lagi intervensi pada pelatih. Di atas Freddy Muli sekarang hanya CEO dan pemilik klub,” terang Dedy.

Freddy Mulli tak sendiri dalam perannya sebagai manajer. Dia dibantu Asisten Manajer, Sarwo Edi, serta beberapa staf yang masuk komite rekrutmen. Komite tersebut bertugas mengelola pemain dan memberi masukan pada Opa, sapaan akrab Freddy Mulli.

Sang pelatih menyebut pemberian peran coach manager adalah penghargaan luar biasa bagi dirinya. “Jelas ini tugas yang sangat berat, sempat kaget juga [ditunjuk coach manager]. Namun ini menjadi tantangan baru di dunia kepelatihan,” kata Opa.

Advertisement

Dia mengatakan sempat berdiskusi panjang dengan manajemen ihwal kriteria coach manager dan sejumlah tugasnya. Dalam diskusi, Persis juga mempelajari model di klub-klub luar negeri yang lebih efektif setelah menerapkan coach manager. “Saya salut akhirnya Persis berani merealisasikan konsep ini,” ujar Freddy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif