Ya, kiprah Jepang dan Korsel di kancah Piala Asia memang lekat dengan tradisi dan konsistensi. Tim Samurai Biru, julukan Jepang, sudah tiga kali merebut gelar juara. Sedangkan Korsel dua kali membawa pulang trofi bergengsi Benua Kuning ini. Jika digabungkan, tercatat 12 kali mereka menginjakkan kaki di fase semifinal.
Ada gengsi dan harga diri yang dipertaruhkan di sini. Jauh sebelum turnamen bergulir, Jepang terang-terangan mengaku ngebet bertemu Korsel. Ternyata nasib mempertemukan mereka di fase empat besar. Sejarah dan rekor pertemuan, Korsel unggul mutlak atas Jepang. Tim berjuluk Taeguk Warriors itu mendulang 38 kemenangan dan imbang 15 kali. Adapun Jepang hanya mampu menaklukkan tim tetangganya tersebut sebanyak 11 kali! Untuk melenggang ke semifinal Korsel menudukkan Iran dengan skor tipis 1-0 lewat gol Yoon Bit-Garam di babak extra time. Jepang juga dipaksa jatuh bangun sebelum mendepak tuan rumah Qatar dengan skor ketat 3-2.
“Ini akan menjadi laga sulit, tapi pertandingan ini juga sulit bagi lawan kami. Korsel tim potensial,” tukas pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni, seperti dilansir fifa.com, Senin (24/1). Nada kewaspadaan juga terlontar dari kubu taeguk Warriors. Tapi, skuat Korsel tetap diselimuti kepercayaan diri tinggi. “Kedua tim saling mengenal dengan baik. Ini akan menjadi pertandingan hebat. Jepang tim luar biasa, tapi jika kami bermain seperti di babak perempat final (kontra Iran-red), kami akan menang,” tukas kapten Korsel, Park Ji-sung.
Ini adalah pertemuan ketiga Jepang dan Korsel di pelataran Piala Asia. Dalam dua bentrok sebelumnya, Korsel mendominasi. Pada edisi 1988, yang kebetulan juga dihelat di Doha, Korsel menang 2-0 melalui gol Hwang Seong-hong dan Kim Joo-sung. Perjumpaan berikutnya datang pada 2007 di Indonesia dalam playoff perebutan posisi ketiga. Taeguk Warriors menang adu penalti dengan skor 6-5, setelah hingga babak perpanjangan waktu skor tetap sama kuat 0-0.
yms