SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Akademi Football Sukoharjo (AFS) yang bermarkas di Lapangan Jombor, Sukoharjo ini hanya memiliki satu tujuan, yakni mencetak pesepak bola kuat dan cepat dengan mengutamakan attitude yang bagus bagi generasi muda di Soloraya. Dengan cita-cita seperti itu, akademi yang baru berusia satu bulan ini dinilai menjadi satu-satunya pusat pembinaan usia dini berkualitas di Soloraya dan sekitarnya.

AFS untuk sementara waktu hanya memiliki 15 anak didik. Belasan anak didik mulai usia 11 tahun itu berasal dari Sukoharjo, Wonogiri dan Palembang. Dengan program unggulan, yakni mendidik anak secara bertahap ditunjang dengan latihan rutin tiap pagi dan sore, AFS bertekad membangun generasi emas di dunia sepak bola di masa mendatang.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

“Saya diminta membantu membesarkan AFS ini. Saya sangat senang menjadi bagian dari AFS. Soalnya, memang mendidik anak usia dini itu bagian dari jiwa saya. Di sini, AFS tak bertujuan memburu keuntungan. Sebaliknya, AFS memang bercita-cita mencetak pemain profesional, minimal tampil di Divisi Utama (DU). Jadi, pola pembinaan berjalan berkesinambungan,” kata pelatih utama AFS, Kas Hartadi, saat ditemui wartawan di Sukoharjo, Rabu (31/7/2013).

Kas Hartadi yang dikenal sebagai pelatih Sriwijaya FC itu mengatakan AFS dalam waktu dekat akan menjelma menjadi pusat pembinaan usia dini yang mampu menandingi Diklat Salatiga. Pasalnya, di AFS dilatih sejumlah pelatih andal, seperti Sukamto, Agus Marneng, Pleki dan Yatno. Di sisi lain, dirinya juga sering turun saat Sriwijaya FC memasuki masa libur dari kompetisi ISL. Saat berlatih, setiap anak didik wajib mendengarkan instruksi pelatih dengan disiplin tinggi dan tanggung jawab.

“Kebetulan, saya memiliki link dengan beberapa teman di sepak bola. Sehingga, alumni dari AFS diharapkan memiliki kemampuan mengolah bola yang bagus dengan mengandalkan kekuatan dan kecepatan. Selain itu harus dipadu dengan teknik tinggi dan koordinasi yang baik dengan pemain lainnya. Dengan kemampuan seperti itu, saya sendiri tak kesulitan menyalurkan calon pemain profesional ini ke klub-klub ternama di Indonesia,” ujarnya.

Guna menjadi siswa di AFS, setiap calon anak didik ditarik uang pendaftaran senilai Rp2 juta. Dengan uang tersebut, anak didik memperoleh berbagai fasilitas, seperti kostum, kebutuhan makan dan minum, serta transportasi menuju ke sekolah masing-masing. Iuran per bulan di AFS senilai Rp1,5 juta per anak.

“Di pagi hari, anak-anak berlatih mulai pukul 05.00 WIB-06.00 WIB. Di sore hari, dimulai 15.30 WIB-17.30 WIB. Untuk bidang akademik, manajemen AFS menyediakan transportasi khusus untuk antar-jemput mereka ke sekolah yang dituju di Sukoharjo dan sekitarnya. Hal seperti inilah yang membedakan antara AFS dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) lainnya,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya