SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)–Kemenangan perdana dibidik Cendrawasih FC Papua saat menjalani match day kedelapannya. Tim besutan pelatih Jerman, Uwe Erkenbrecher ini berambisi meraih tiga poin saat bentrok dengan Solo FC di Stadion Manahan Solo, Sabtu (12/3/2011).
Bagi skuat Burung Surga, julukan Cendrawasih FC, kemenangan memang didambakan. Apalagi setelah dalam tujuh kali laga di Liga Primer Indonesia (LPI), telur kemenangan tak kunjung pecah. Dari tujuh laga itu, mereka hanya mengemas tiga kali seri dan sisanya kalah.
“Tujuh laga tanpa kemenangan itu tidak bagus. Olehnya, ini saatnya kami untuk menang,” tutur Uwe, Jumat (11/3/2011).
Oleh karenanya, pada laga Sabtu nanti, Uwe telah menginstruksikan anak asuhnya agar tampil agresif. Formasi 4-3-3 akan menjadi skema yang diterapkannya saat menghadapi Ksatria XI, julukan Solo FC.
Meski demikian, Uwe mengaku tidak mudah mecuri poin penuh dari tuan rumah. Terutama dengan materi pemainnya yang masih muda dan kurang pengalaman.
Terlebih lagi, skuatnya tampil tanpa diperkuat dua legion asingnya, yakni Daniel Wilkinson (bek) dan Patrick Gigani (gelandang serang). Otomatis ia, hanya menggandalkan striker asal Brasil, Mario da Souza, Fred Agius (gelandang) dan Dennis Romanovs di bawah mistar gawang.
Oleh karenanya, ia bakal memaksimalkan keunggulan timnya, terutama dari segi kecepatan. Umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki akan menjadi permainan yang ditunjukkan Yance Rumbino cs.
Disinggung terkait kekuataan Solo FC, Uwe mengaku tim yang dihadapi adalah tim bagus. Namun, terlihat lemah di akhir pertandingan.
“Di babak pertama, kami coba menahan mereka. Tapi di babak kedua, kami akan berusaha mencetak gol,” terangnya.
Terpisah, Manajer Cendrawasih FC, Benny Jensenem mengaku timnya memiliki rekor bagus di laga tandang. Hal ini dibuktikan, saat main away, timnya selalu memetik poin satu.
“Namun, yang terpenting bukanlah hasil, tapi bagaimana bisa bermain dengan bagus,” ujar Benny.
yud