SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO – Setelah menunggak sekian lama, Persis Solo versi PT Liga Indonesia (LI) akhirnya melunasi gaji para pemainnya, Kamis (27/12/2012). Para pemain lokal mendapat pelunasan sebanyak satu kali gaji, sedang pemain asing dapat pembayaran dua kali gaji.
Sekretaris Manajer Persis Solo, Sapto JP, mengatakan manajemen telah melunasi semua tanggungan, termasuk gaji pemain dan pelatih (Rp250 juta), biaya katering dan operasional tim lainnya. Jika ditotal, mencapai Rp449 juta.
Sebanyak 16 pemain lokal langsung menerima gaji secara konvensional. Masing-masing pemain, yakni Dian Rompi, Andri Siswanto, Joko Rus, Saparno, Yanuar, Zuhri Dwi SK, Puji Widodo, Katno, Budiyana, Agus Priyanto, Yoga Atma Negara, Stefanus Ari, Agung Budi, Danur dan Bagus Setya Kurnia.
Di luar itu, ada sembilan pemain yang menerima gaji melalui transfer bank, seperti Dede Pranata, Aris Fandi, Sofyan, Handri, Baroni, Modestus Setiawan, Ilham Asdat, Dillah dan Nicholas Djone.
“Kami mengurusi persoalan manajemen tim. Kalau soal sewa stadion, sudah menjadi urusan Panpel [rumor yang berkembang, Panpel Persis masih menunggak sewa stadion mencapai seratusan juta]. Urusan gaji enam siswa jebolan SAD Uruguay juga menjadi urusan sponsor di Jakarta,” katanya.
Nasib pemain Persis sempat terkatung-katung lantaran keterlambatan gaji ini. Mestinya, para pemain sudah menerima uang yang menjadi hak mereka pertengahan tahun 2012, saat musim kompetisi berakhir.
Sebagian kalangan pecinta sepak bola Kota Solo turut prihatin dengan nasib malang yang dialami para pemain Persis yang konon sudah berlabel profesional ini. Hal tersebut mencapai klimaks saat meninggalnya Diego Mendieta beberapa waktu lalu. Rentetan kasus tersebut telah mencoreng nama Persis hingga dunia internasional.
