SOLOPOS.COM - Aksi suporter Persis Solo dalam laga Persiba Bantul melawan Persis di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (7/5/2017). (JIBI/Harian Jogja/Jumali)

Memanjat papan skor yang ada di tribun timur dan mengganti tulisan papan skor

Harianjogja.com, BANTUL—Laga Persiba Bantul melawan Persis Solo di Stadion Sultan Agung, Minggu (7/5/2017) diwarnai ejekan suporter Persis terhadap klub tetangga Persiba, PSIM Jogja.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Sejak awal babak pertama, 2.000-an suporter Persis yang berada di tribun timur langsung memasang bendera PSIM terbalik dan bertuliskan PSIM A** di sisi sebelah utara tribun timur. Suporter dari Solo itu juga memajang spanduk psywar untuk tuan rumah Persiba, yakni bertuliskan Tuan Rumah Dilarang Menang.

Memasuki babak kedua, beberapa suporter Persis nekat memanjat papan skor yang ada di tribun timur dan mengganti tulisan papan skor dengan tulisan PSIM A**. Aksi ini tidak bertahan lama karena pada pertengahan babak kedua, Panitia Pelaksana (Panpel) laga kandang Persiba dan pengawas pertandingan menghentikan jalannya pertandingan.

Melalui pengeras suara, panpel meminta agar suporter Persis mengganti tulisan di papan skor dan mengembalikan ke keadaan yang semula. Permintaan dari panpel ini tidak langsung direspons oleh suporter Persis, alhasil laga harus ditunda hingga tiga menit lebih sembari menunggu papan skor diubah ke keadan semula. Seusai papan skor diubah, pertandingan baru dilanjutkan kembali.

Belum ada tanggapan dari kelompok suporter Persis, Pasoepati, terhadap kejadian di Stadion Sultan Agung pada Minggu (7/5/2017) itu. Wakil Presiden DPP Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Harian Jogja melalui aplikasi obrolan telepon selular, Senin (8/5/2017) sekitar pukul 13.31 WIB. Semenit sebelum pertanyaan itu diajukan, Ginda padahal mengaku siap untuk menjawab pertanyaan dari Harian Jogja.

Salah satu kelompok suporter PSIM, Brajamusti, pun bersikap. Presiden Brajamusti, Rahmad Kurniawan, menyatakan insiden bentrokan suporter di daerah Siyono, Gunungkidul, Minggu malam, bukan tanpa alasan. Ada pemicunya, yakni provokasi yang dilakukan suporter Persis di stadion maupun jalan.

“Menganiaya warga yang berpapasan, motor juga di rusak. Membawa senjata-senjata terlarang, banyak atribut PSIM dirusak. Sampai-sampai di stadion masih provokasi dengan nyanyian rasis dan ejekan. Adabendera PSIM yang dibalik, dan papan skor diubah menjadi tulisan yang tak pantas,” ungkap pria yang akrab disapa Mamek ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya