SOLOPOS.COM - Pemain Persija Agung S berebut bola dengan Pemain Sriwijaya Asri Akbar. JIBI/Ant/Rosa Panggabean

Akuisisi Persija Jakarta oleh Pemprov DKI Jakarta terealisasi. Namun, Ahok punya rencana lanjutan untuk menyelamatkan klub dari lilitan utang.

Solopos.com, JAKARTA — Pemprov DKI masih mengincar kepemilikan 95% saham Persija Jakarta guna menyelamatkan tim berjuluk Macan Kemayoran itu dari keterpurukan. Gubernur DKI Kjakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), punya sejumlah rencana setelah mengakuisisi Persija.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Meskipun belum lama ini telah dicapai kesepakatan akuisisi saham Persija sebesar 20%, klub Ibu Kota itu masih terlilit utang puluhan miliar rupiah. Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur DKI Jakarta masih memiliki sejumlah mimpi terkait Persija yang ingin diwujudkannya ke depan.

“Kami tadi sudah tanda tangan ajukan proposal kepada Persija. Itu Persija kan modalnya sekitar Rp 1 miliar lebih. Tapi utangnya sudah Rp76 miliar. Ya, sudah bangkrut,” tutur Ahok, Rabu (18/2/2015).

Dirinya memaparkan bahwa Persija telah sepakat memberikan 20% sahamnya kepada Pemprov DKI Jakarta. Namun demikian, dirinya masih mencoba mengajukan proposal kembali untuk penguasaan saham mayoritas klub berseragam warna oranye tersebut.

“Sudah kasih saya 20%, juga kasih utang, kan bukan kasih duit. Nah, sementara Persija kan ada nama Jakarta-nya. Ya sudah kami mau beli lisensi itu, kami ajukan proposal,” paparnya.

Dirinya sudah meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (JakPro) untuk membeli Persija dan menargetkan penguasaan saham sebesar 95%. “Tadi sudah bahas dengan Jakpro, Pak Sekda [Saefullah], semua. Kita akan cari yang win-win solution, tapi DKI mau kuasai saham sampai 95% ke atas melalui Jakpro,” ujarnya.

Pihaknya juga tidak kuatir dengan kondisi Persija saat ini yang masih terlilit utang tersebut, termasuk dalam membantu penyelesaian pembayaran utangnya. “Setelah kami kuasai, nanti untuk pengelolaannya kita akan atur. Asalkan 95-97%. Nanti baru bisa kita gedein,” ujarnya.

Dirinya membayangkan bahwa dengan keberadaan Persija versi dibawah kendali Jakpro, proses pengembangannya akan semakin lebih mudah. “JakPro nanti dia bisa bangun, keren banget nanti, punya gedung sendiri. Jadi, hari biasa orang bisa datang. Bila perlu Persija punya hotel, punya tempat beli pernak-pernik sendiri,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Persija, Ferry Paulus, mengatakan dengan masuknya Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo diharapkan menjadi terobosan yang baik bagi nasib Persija ke depan. Ferry menjelaskan aksi korporasi ini menggunakan skema kepemilikan saham yang diawali dengan pemberian dalam wujud goodwill atau semacam mahar sebesar 20%.

Kepemilikan Pemprov DKI Jakarta tersebut akan dilanjutkan dengan arah akuisisi sebesar 60% melalui anak perusahaan JakPro. Sementara itu, 40% sisanya akan terbagi untuk manajemen dan pemilik. “Komposisi yang ada saat ini yaitu 20% : 80%. Tentunya nanti jadi 20% : 20% : 60%. Sebagai wujud goodwill dari Persija memberikan 20%. Itu tanda seperti mahar lah,” katanya.

Kepemilikan saham oleh DKI Jakarta berpotensi munculnya pembangunan infrastruktur pendukung klub, seperti markas dengan fasilitas lapangan pertandingan, lapangan latihan, sarana fitness, laboratorium Persija, bahkan penginapan.

Namun, Ferry mengakui perlu melihat dampak akusisi ini hingga 10-20 tahun ke depan sehingga perencanaan infrastruktur dapat matang. Sekretaris Daerah DKI Saefullah menuturkan bahwa kesepakatan akuisisi itu, Persija disyaratkan menang kompetisi, paling tidak dalam lima tahun ke depan dan melakukan pembinaan-pembinaan kepada pemain muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya