Sport
Selasa, 12 Maret 2013 - 14:17 WIB

ALL ENGLAND 2013: Resep Khusus Richard Mainaky buat Tontowi/Liliyana

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tontowi/Liliyana (Reuters)

Advertisement

JAKARTA–Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir telah membawa harum nama Indonesia di All England 2013.

Mereka berhasil mempertahankan gelar juara All England tak lepas dari asuhan Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, yang dikenal bertangan dingin dan cukup keras terhadap anak didiknya.

Advertisement

Mereka berhasil mempertahankan gelar juara All England tak lepas dari asuhan Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, yang dikenal bertangan dingin dan cukup keras terhadap anak didiknya.

Richard yang dihubungi, Senin (11/3/2013), mengaku memberi persiapan khusus bagi ganda campuran terbaik Indonesia itu dengan resep khusus dari hasil evaluasinya selama ini.

“Saya sudah tahu triknya dan sudah saya terapkan dua minggu sebelum laga mereka. Saya punya resep khusus dan itu non teknis,” kata Richard yang dihubungi via telepon. Resep yang ia maksud adalah pendekatan secara personal.

Advertisement

“Saya meminta kepada Butet (panggilan Liliyana) agar dia lebih percaya kepada Tontowi. Dan dia mau mengerti. Jadi Tontowi juga tidak merasa tertekan,” ujar Richard.

Pada final All England Senin (11/3) dini hari WIB, penampilan Tontowi begitu cemerlang dan konsisten sepanjang pertandingan. Tontowi mampu menguasai dirinya yang bisa dibilang menjadi penentu kemenangan dengan pola permainan yang penuh taktis dan pukulan-pukulannya yang mematikan.

Hal ini membuat Liliyana, yang lebih senior, tak lagi harus bekerja lebih keras seperti biasanya untuk menjaga pertahanan mereka agar tidak dijebol lawan –peraih emas Olimpiade 2012 Zhang Nan-Zhao Yunlei– sehingga Liliyana dapat lebih fokus berjaga di posisi depan. Pasangan Indonesia itu menang langsung dua game 13-21, 17-21.

Advertisement

Selain medapat porsi latihan ekstra dari Richard, Tontowi juga dilarang membawa mobil ke Pelatnas Cipayung. Richard mengungkapkan Tontowi tidak lagi bebas pergi pada saat akhir pekan karena harus kembali ke pelatnas sebelum pukul 21.00 WIB selama 1,5 bulan.

“Sejak mereka saya tarik dari turnamen Malaysia Terbuka, Tontowi saya pegang khusus untuk latihan teknis dan fisik. Saya larang dia menaruh mobilnya di Pelatnas agar tidak kabur-kabur karena saya sadar beban turnamen ini pasti lebih berat bagi mereka karena harus pertahankan gelar,” tutur Richard.

Kerja keras itu tidak sia-sia. Akhirnya, Tontowi-Liliyana berhasil mempertahankan gelar mereka bahkan mencetak sejarah sebagai pasangan ganda campuran Indonesia yang meraih gelar All England dua kali berturut-turut.

Advertisement

Selanjutnya, pasangan yang kini bertengger di peringkat dua dunia itu akan melanjutkan perjuangan mereka di turnamen Swiss Terbuka, juga sebagai juara bertahan. Namun, Richard mengaku tidak mau menaruh beban kepada mereka. JIBI/SOLOPOS/Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif