Sport
Minggu, 9 Maret 2014 - 14:05 WIB

ALL ENGLAND 2014 : Gagal ke Final, Kido/Fernaldi akan Coba Lagi Tahun Depan

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kido/Fernandi Marcus gagal ke final seusai dikalahkan Hendra/Ahsan. Ist/badmintonindonesia.org

Solopos.com, BIRMINGHAM — Perjalanan pasangan ganda putra Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon di ajang All England Super Series Premier 2014 harus selesai di babak semifinal. Pasangan asal klub Jaya Raya Jakarta ini dikalahkan sesama pemain Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, 7-21, 12-21.

“Hendra/Ahsan memang pasangan yang bagus. Kami sudah tahu permainan mereka, ternyata mereka lebih tahu lagi permainan kami seperti apa,” kata Kido seperti dilansir Badmintonindonesia.org.

Advertisement

Kido juga mengatakan bahwa banyak pelajaran yang dipetik mereka, khususnya buat Fernaldi yang belum sesenior Kido. Menganalisa pertandingan di babak semifinal, Kido mengatakan bahwa secara mental, Fernaldi masih belum siap menghadapi tekanan yang besar di turnamen besar ini. Apalagi jika ia mendapat kesulitan di lapangan.

“Ini adalah All England pertama buat Fernaldi, jadi dia masih belum siap. Andalan dia adalah smash kencang, ketika tidak mendapat kesempatan untuk itu, dia frustrasi di lapangan, permainannya jadi tidak keluar. Hal ini wajar, dia kan masih muda. Semakin banyak pengalaman, dia akan lebih bisa mengontrol di lapangan,” jelas Kido yang dijumpai di stadion National Indoor Arena.

“Fernaldi sepertinya terlalu menggebu-gebu ingin mematikan bola, terlalu terburu-buru. Ini jadi pelajaran untuk dia. Yang dilawan kan seniornya semua, lagipula dia belum pernah ke semifinal turnamen sekelas All England,” tutur Kido yang bersama Fernaldi pernah menjuarai French Open Super Series 2013.

Advertisement

Kido yang sebelumnya berpasangan dengan Hendra Setiawan, sempat menjadi pasangan terbaik dunia. Keduanya sudah mengoleksi gelar Juara Dunia 2007 dan medali emas Olimpiade Beijing 2008. Tetapi, baik Hendra maupun Kido belum pernah meraih gelar All England.

“Penasaran juga sih, olimpiade saja yang empat tahun sekali sudah pernah juara. Sementara All England setiap tahun diikuti malah belum pernah juara. Kami akan coba lagi tahun depan,” tambah Kido. (JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif