SOLOPOS.COM - logo KONI.dok

 

Harianjogja.com, SEMARANG-KONI Jawa Tengah tidak mendapat kucuran dana dari pemerintah provinsi setempat yang berasal dari APBD Perubahan 2014 karena pengurus induk organisasi olahraga di Jateng tersebut terlewatkan dalam mengurusnya.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Ketua Komisi E (bidang kesra) DPRD I Jateng A.S. Sukawijaya usai menerima tim sepak bola Berlian Rajawali dan tim anggar Jateng di Semarang, Senin, mengatakan kemungkinan pengurus KONI juga sedang konsentrasi dalam pencairan anggaran murni 2014.

“KONI Jateng tidak dapat anggaran APBD Perubahan tetapi juga tidak ada masalah,” kata A.S. Sukawijaya yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu.

Ia mengatakan sesuai dengan aturan maka selama masa pemilihan legislatif dan Pilpres 2014 memang tidak diperbolehkan untuk mencairkan anggaran.

Ia menyebutkan anggaran murni 2014 untuk KONI Jateng ditetapkan sebesar Rp31,5 miliar dan hal itu tidak bisa dicairkan sekaligus melainkan tiga tahap, yaitu Januari-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember 2014.

Ia menyebutkan biasanya anggaran APBD Perubahan yang dicairkan juga tidak terlalu besar antara Rp2 miliar hingga Rp4 miliar.

Ketika ditanya untuk pembiayaan olahraga terkait dengan tidak adanya dana dari APBD Perubahan 2014, dia mengatakan, kebetulan beberapa waktu ke depan tidak ada “event” yang terlalu besar sehingga biaya lainnya bisa ditanggung oleh pengurus yang bersangkutan.

“Paling yang agak besar adalah pelaksanaan PON Remaja I (di Surabaya, Jatim, 6-12 Desember 2014) dan biayanya ditanggung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, kemudian babak kualifikasi untuk PON,” katanya.

Sesuai arahan dari Gubernur Jawa Tengah, kata dia, KONI Jateng diminta konsentrasi untuk anggaran murni 2015 dan melakukan reorganisasi.

Sementara itu, pengurus cabang olahraga (yang mendapat bantuan dari KONI Jateng) seperti Pengprov Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Jateng tidak mempersoalkan tidak adanya dana APBD Perubahan.

Ketua Umum Pengprov Ikasi Jateng Kukuh Birowo mengatakan sebagai ketua umum harus bisa mengayomi yang ada di bawahnya.

“Kalau memang tidak ada anggaran maka harus disiapkan sejak dini supaya organisasi tetap bisa jalan. Jangan karena tidak ada dana kemudian organisasi berhenti,” katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menganggarkan Rp3 miliar hingga Rp4 miliar untuk mengirimkan kontingen pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Surabaya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah Budi Santoso mengatakan jumlah anggaran tersebut hanya diperuntukkan bagi persiapan berlatih atlet hingga memberangkatkan atlet mengikuti PON Remaja di Surabaya mendatang.

“Dana tersebut belum termasuk bonus untuk peraih medali pada PON Remaja. Dana untuk bonus akan diambilkan dari anggaran pendidikan olahraga,” katanya.

Ia mengatakan soal atlet yang akan diterjunkan pada PON Remaja mendatang bakal ditentukan usai pelaksanaan Popnas di Bali, Agustus 2014.

Soal target Jateng pada PON Remaja, dia mengatakan, minimal bisa masuk peringkat tiga besar mengingat pada “event-event” antar-PPLP, Jateng selalu berada pada peringkat keempat.

“Pada tahun kemarin kita menempati peringkat keempat karena kalah oleh tim Ragunan Jakarta. Mungkin kalau di PON Remaja, Ragunan tidak ikut mengingat atletnya kembali ke daerahnya masing-masing,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya