SOLOPOS.COM - LUAPKAN KEGEMBIRAAN--Atlet tenis meja Indonesia, Tatok H meluapkan kegembiraannya seusai mengalahkan atlet Thailand, Chaiochan dalam final tenis meja ASEAN Para Games di Diamond Convention Centre, Solo, Minggu (18/12/2011). Tatok mendapatkan emas setelah menang dengan skor 11-7, 12-10, 4-11, 11-8. (dok Solopos)

LUAPKAN KEGEMBIRAAN--Atlet tenis meja Indonesia, Tatok H meluapkan kegembiraannya seusai mengalahkan atlet Thailand, Chaiochan dalam final tenis meja ASEAN Para Games di Diamond Convention Centre, Solo, Minggu (18/12/2011). Tatok mendapatkan emas setelah menang dengan skor 11-7, 12-10, 4-11, 11-8. (dok Solopos)

SOLO–Pembubaran kontingen Indonesia sekaligus pembagian bonus bagi para atlet peraih medali dalam perhelatan ASEAN Para Games VI 2011 rencananya digelar di Pendapa Gede Balaikota Solo, Rabu (21/12/2011).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Dari data Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (Inaspoc) 2011, Indonesia berada di urutan kedua perolehan medali akhir dengan mengemas 113 emas, 108 perak dan 89 perunggu. Namun dari data posko kontingen Indonesia, pasukan Merah Putih memeroleh 114 emas, 108 perak dan 89 emas.

Dari informasi, nominal bonus bagi penyumbang medali tidak mengalami perubahan. Penyumbang emas akan mendapatkan bonus senilai Rp 40 juta, perak Rp 15 juta dan perunggu Rp 7,5 juta. Sedangkan pelatih akan mendapatkan bonus masing-masing Rp 10 juta, Rp 5 juta dan Rp 2,5 juta (emas, perak dan perunggu).

Wakil ketua kontingen Indonesia, Sapta Kunta Purnama, menjelaskan mekanisme pemberian bonus langsung ditransfer ke rekening atlet dan pelatih yang bersangkut. Dia mengatakan data rekening atlet dan pelatih sudah dikumpulkan.

“Bonus langsung ditransfer ke rekening bank milik atlet dan pelatih, jadi tidak melalui NPC (National Paralympic Committees-red),” jelas Kunta saat ditemui Espos di Lapangan Tenis Manahan, Selasa (20/12/2011).

Namun Kunta tidak tahu pasti mengenai mekanisme pembagian bonus bagi  cabang olahraga tim seperti voli duduk. “Dalam tim biasanya ada pemain cadangan. Nah saya belum tahu pasti mekanisme pembagian bonus bagi  cabang olahraga tim seperti itu, apakah melalui NPC atau tidak.”

Mengenai hasil yang didapatkan kontingen Indonesia, Kunta mengakui ada beberapa cabang yang meleset dari target, seperti angkat berat, atletik, goal ball dan panahan. Sehingga Indonesia gagal menggeser dominasi Thailand yang masih perkasa menjadi juara umum. Indonesia harus puas menjadi runner-up.

Menurutnya, melesetnya target menjadi juara umum dikarenakan sejumlah faktor. Salah satunya karena jumlah nomor yang dipertandingkan berkurang.

“Ada penggantian kelas dan penghapusan kelas. Saat klasifikasi banyak atlet yang naik kelas,” sebut Kunta yang juga koordinator tim kepelatihan Pelatnas APG 2011. Dia mencontohkan, di cabang tenis meja terjadi pengurangan hingga 12 nomor dari semula 57 nomor menjadi hanya 45 nomor yang dipertandingkan.

Pengurangan nomor yang dipertandingkan juga terjadi disejumlah cabang olahraga lainnya, seperti renang dan angkat berat. Kunta menambahkan, faktor lainnnya karena kalah kualitas kursi roda. Padahal ada banyak nomor yang mengandalkan penggunaan kursi roda, seperti di cabang tenis kursi roda, atletik, bulu tangkis dan tenis meja .

Sementara Ketua PP NPC, Senny Marbun mengaku pihaknya telah mengajukan bantuan peralatan seperti kursi roda yang berkualitas kepada pemerintah, namun hingga berlangsungnya event ini tidak ada realisasi bantuan kursi roda untuk atlet. “Kami sudah mengajukan permintaan kursi roda sebelum Training Center (TC), namun tidak turun sampai sekarang,” ujar Senny.

Senny menyebut setidaknya dibutuhkan alokasi dana sekitar Rp 5 miliar untuk pengadaan kursi roda yang berkualitas bagi para atlet. Menurutnya, harga satu kursi roda yang berkualitas buatan Jepang dan Inggris bisa mencapai Rp 40 juta dan untuk memesannya harus dilakukan jauh-jauh hari.

(anh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya