SOLOPOS.COM - Pemain Timnas U-17 Prancis Joachim Kayi Sanda (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas U-17 Mali Ibrahim Kanate pada pertandingan semifinal Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023). Prancis menang 2-1 dan lolos ke final. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nym).

Solopos.com, SOLO—Laga Argentina vs Mali akan tersaji dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo pada Jumat (1/12/2023) malam.

Mali memiliki senjata tambahan di partai terakhir ini yakni dukungan suporter.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Mali yang bermain di Stadion Manahan sejak babak penyisihan kerap mendapat dukungan dari ribuan pendukung.

Terbaru, di babak semifinal melawan Prancis di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11/2023) lalu, ribuan penonton selalu bersorak untuk Mali.

Dukungan itu sukses memompa semangat dan motivasi para pemain Mali.

Mali mampu membuka gol terlebih dahulu, meski akhirnya dikalahkan Prancis dengan skor 1-2.

Hal ini membuat penyerang Mali Salif Noah Leintu merasa sangat terkesan dengan dukungan masyarakat Indonesia selama bertanding di Piala Dunia U-17.

Saat menghadapi Prancis mereka justru mendapat dukungan dari penonton yang hadir . Bagi Saif Noah Leintu dukungan dari publim Solo terasa sangat spesial.

“Saya sebetulnya cukup terkejut. Di tengah pertandingan, saya mendengar para penonton meneriakkan dukungan untuk negara kami, Mali, Mali, Mali. Ini sangat mengejutkan saya,” kata Noah Leintu, belum lama ini.

Menurutnya, suporter mendukung karena gaya permainan The Aigles yang atraktif. Hal ini membuat penonton merasa terhibur dan memberikan semangat untuk Mali.

“Saya pikir, dukungan yang diberikan penonton Indonesia ini tak terlepas dari permainan sepak bola kami yang atraktif. Jadi, mereka menyukainya dan mendukung kami karena gaya permainan itu,” ujar pemain asal klub Amerika Serikat Bethesda Olney itu.

Dia bersama pemain Mali sudah melupakan kegagalan mereka melaju ke final Piala Dunia U-17 setelah dikandaskan Prancis 1-2 di babak semifinal.

Mereka sudah mulai mengalihkan fokus untuk menghadapi Argentina pada babak perebutan peringkat ketiga.

Saif menyebut rekan-rekannya memiliki ambisi yang besar untuk menggulung La Albicelestes demi membawa pulang tempat ketiga.

“Kami sudah menyadari bahwa pertandingan terakhir telah berakhir. Sebab, kami masih memiliki pertarungan yang ketat di babak perempat final,” kata pemain berpostur 182 cm ini.

Oleh karena itu dia dan skuad Mali menganggap laga melawan Argentina sebagai laga final.

Semua pemain saat ini sudah konsentrasi untuk menghadapi pertandingan melawan Argentina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya