LONDON – Manajer Arsenal, Arsene Wenger, menolak untuk mengibarkan bendera putih, tanda menyerah, meskipun kans timnya bertahan di Liga Champions musim ini sangat tipis.
Arsenal baru saja menelan kekalahan di kandang, Stadion Emirates, London, atas tim Jerman, Bayern Munich, dengan skor 1-3 pada leg pertama 16 besar Liga Champions. Ketiga gol Munich diciptakan Toni Kroos, Thomas Muller dan Mario Mandzukic, sedang gol pengembira The Gunners, julukan Arsenal, diukir Lukas Podolski.
Kekalahan ini membuat Arsenal berpotensi terdepak dari kancah Liga Champions. Pasalnya pada leg kedua, giliran The Gunners yang harus bertandang ke markas Bayern di Allianz Arena, 14 Maret mendatang.
Dengan terdepak dari Liga Champions, praktis asa Arsenal menghentikan paceklik gelar selama delapan musim terakhir sulit terwujud. Apalagi, Arsenal juga baru saja tersingkir dari ajang Piala FA setelah dipermalukan penghuni Liga Championship, Blackburn Rovers, 0-1 di Stadion Emirates, Sabtu (16/2/2013) malam WIB.
Kendati peluang kian sempit, namun Wenger enggan menyerah. Ia bahkan tetap optimistis dan berharap mewujudkan suatu hal yang tak mungkin menjadi mungkin.
“Mari jangan bersembunyi dari kebenaran, ini memang akan sangat sulit,” ujar Wenger kepada Sky Sports seusai pertandingan.
“Namun, kami akan mencoba membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin.”
“Kami akan ke sana dan bermain secara utuh layaknya di kandang. Kami akan mencoba mengubah kedudukan. Tiga gol memang membuat hal itu sulit, namun kami akan mencoba,” imbuhnya.
Dipermalukannya Arsenal atas Bayern tentu saja membuat Wenger kian dihujani kritik dari para suporter. Hujatan The Gooners, julukan fans Arsenal, memang sudah tercuat sejak awal musim. Namun kritik dan cemooh ini kian menjadi-jadi seiring tak konsistennya Arsenal. Para suporter ini menuntut agar Wenger mundur.
Meski demikian, Wenger telah mengeluarkan respon atas sikap suporter ini saat sesi jumpa pers pra-pertandingan. Ia membalas kritik itu dengan komentar: “Anda akan kehilangan saya saat saya pergi.”
Kemarahan The Gooners sebenarnya dipicu tak kunjung berakhirnya paceklik gelar Arsenal. Selain itu, Arsenal juga banyak melego para pemain bintangnya, tanpa mencari pengganti yang sepadan.