Sport
Jumat, 3 Juni 2011 - 21:41 WIB

Arseto dan Thor rebut posisi puncak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DIVISI II PERSIS--Pemain Al Watoni (tengah) berusaha menghindari adangan pemain Arseto Solo pada pertandingan Kompetisi Divisi II Persis Solo di Stadion Sriwedari Solo, Jumat (3/6). JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

Solo (Solopos.com) – Kesebelasan Arseto Amatir dan Thor sukses merebut posisi teratas pada klasemen sementara Divisi II Persis Solo. Arseto menjadi pemuncak klasemen Grup B seusai membekuk Al-Wathoni 2-1, sedangkan Thor menjadi kampiun sementara Grup A setelah menundukkan Indonesia Muda-Putra Nusantara (IM-PN) 3-1 di Stadion Sriwedari, Solo, Jumat (3/6/2011).

DIVISI II PERSIS--Pemain Al Watoni (tengah) berusaha menghindari adangan pemain Arseto Solo pada pertandingan Kompetisi Divisi II Persis Solo di Stadion Sriwedari Solo, Jumat (3/6). (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Advertisement
Hasil ini spontan membuat Arseto mengambil alih posisi Sport Shi-Jack, yang semula di posisi puncak Grup B. Sementara, Al-Wathoni di posisi juru kunci, hasil dua kali laga tanpa poin.
Di Grup B, pencapaian yang diraih Thor berhasil mengudeta posisi IM-PN. Thor yang semula berada di peringkat keenam, sukses menggeser IM-PN ke posisi keempat. Meski sukses merajai Grup B, namun Pelatih Arseto, Saefudin mengaku kurang puas dengan penampilan anak asuhnya. Ia melihat permainan timnya masih banyak kendala, terutama pada faktor mental bertanding.

“Ini menyebabkan permainan mereka (pemain) terlihat labil. Mereka seperti tegang dan kurang berani dalam menghadapi pertandingan semacam ini,” ujar Saefudin saat dijumpai seusai pertandingan. Memang pada duel yang disaksikan puluhan penonton ini, permainan kedua tim cenderung terlihat monoton di awal-awal pertandingan. Keduan tim terkesan tampil penuh hati-hati. Alhasil kedudukan imbang tanpa gol pun menjadi hasil akhir di babak pertama.

Di babak kedua, permainan berubah drastis. Arseto yang ingin mencari poin penuh mulai mengubah pola permaianan. Diego yang sejak awal dicadangkan mulai dimasukkan. Perubahan ini pun membuahkan hasil. Diego mampu mencetak dua gol pada saat-saat krusial, yakni di menit ke-74 dan 79. Sementara Al-Wathoni baru mampu memperkecil ketertinggalan di menit ke-80.

Advertisement

Terpisah di kubu Al-Wathoni mengaku permainan timnya kalah kelas di banding tim lawan. Para skuat Al-Wathoni kalah dalam segi jam bertanding. “Ini membuat anak-anak bermain seperti kurang fokus. Akhirnya konsentrasi sering buyar,” terang Pelatih Al-Wathoni, Joko “Bola”.

yud

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif