Aspac Vs Pasific, Kurang Tekanan

SOLO-Meskipun menang telak atas Pacific Caesar Surabaya, penampilan Dell Aspac Jakarta, Kamis (12/1/2012) sore, belum juga memuaskan pelatihnya, Tjetjep Firmansyah. Tjejtep memandang Muhammad Isman Thoyib dkk belum tampil menekan untuk ukuran laga melawan tim yang duduk di bawah grade Aspac itu.

“Walau ukurannya menang kalah, tapi ini belum (sesuai harapan) dan bukan (melawan) tim selevel. Sistem sudah berjalan tapi kurang tekanan. Jika tekanan ada, sistemnya akan berjalan semakin bagus,” kata Tjetep kepada wartawan sesaat setelah membawa timnya memenangi pertandingan melawan Pacific sore itu di Sritex Arena, Solo.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Aspac meninggalkan Pacific mulai kuarter pertama, 20-11, 32-20 di kuarter dua dan 59-34 di kuarter ke tiga.

Kuarter terakhir, Aspac tinggal landas meninggalkan Pacific yang mentok di poim 42 walaupun anak didik Arturo Cristobal bermain ngotot di menit-menit akhir.
Lemparan Handri Satrya Santosa 10 detik terakhir menjadi poin pamungkas Aspac dan poin anak asuh Tjetjep parker di angka 75.

Terpisah, Arturo mengaku target meraih kredit atas pertandingan sore itu gagal. “Saya stress,” ungkapnya sebelum para jurnalis menanyainya. “Beri saya waktu untuk berkembang,” tambah pelatih asal Philipina yang baru beberapa bulan menangani Pacipic itu.

Arturo pun mengkritisi sikap wasit yang dianggapnya kurang etis saat berkomunikasi dengan pelatih.

“Saya punya sertifikat internasional. Dan kenapa jika saya bertanya wasit mengatakan “saya sudah tahu”?. Ingat! Untuk sukses, orang harus belajar dan menyadari kesalahannya,” katanya penuh ekspresi.

Terlepas dari itu, Arturo memuji permainan mantan siswanya di Manila (University of Perpetual Help System DALTA, Thoyib. “Ada empat orang mantan siswa saya di Aspac. Mereka bekerja keras tadi,” tandasnya.

(JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)