Atlet difabel di DIY mendapatkan fasilitas di antaranya dana hibah dari pemerintah
Harianjogja.com, JOGJA– Dana hibah untuk National Paralympic Comittee (NPC) DIY sudah bisa dicairkan.
Hariyanto, Ketua Umum NPC DIY, Kamis (4/8/2016) mengungkapkan dana tersebut kabarnya sudah bisa dicairkan sejak Rabu (3/8/2016) lalu.
Kepastian itu didapatkannya melalui pesan singkat dari Bendahara Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DPPKA DIY) DPPKA Sunarjo kemarin.
Dengan begitu, pihaknya pun akan segera mengalokasikan anggaran tersebut ke pos-pos yang sudah ada. Terlebih, pelaksanaan ajang Peparnas 2016 tinggal dua bulan lagi.
Di antaranya adalah untuk pembiayaan pemusatan latihan daerah (puslatda) bagi sekitar 100 atlet yang telah berlangsung sejak April 2016, pembelian peralatan sebagai pendukung latihan dalam menghadapi Peparnas 2016, pemberangkatan kontingen, akomodasi, maupun pelaksanaan ketika pertandingan Peparnas 2016 berlangsung hingga selesai nantinya.
Seperti diketahui, dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah daerah sejumlah Rp5 miliar, pihaknya baru mengajukan kebutuhan sekitar Rp3,5 miliar.
Setidaknya masih ada sisa anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Ia berharap tali asih atau bonus atlet yang belum sempat dimasukkan dalam anggaran tersebut nantinya bisa diajukan lagi dalam anggaran biaya tambahan (ABT) Perubahan pada Oktober 2016 mendatang.
Dari total 13 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Peparnas 2016, NPC DIY memang hanya mengikuti 10 di antaranya saja.
Kesepuluh cabang olahraga itu masing-masing adalah atletik, angkat berat, bulutangkis, catur, bola voli duduk, renang, tenis meja, tenis lapangan, panahan, dan cabor baru goal ball.
Sementara tiga lainnya yakni cabor bowling, judo tuna netra, dan sepakbola celebral palsy (cp) tidak diikuti karena kurangnya persiapan dan tidak memiliki tempat latihan bowling. Dari sepuluh cabor tersebut ada sekitar 100 atlet seleksi yang terdata di dalamnya.