Sport
Kamis, 30 Oktober 2014 - 16:10 WIB

BABAK 8 BESAR ISL 2014 : Jimmy Napitupulu Sebut Wasit Semen Padang vs Arema Cronus Tidak beres

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Mantan wasit nasional, Jimmy Napitupulu menilai wasit yang memimpin laga Semen Padang kontra Arema Cronus, Novari Ikhsan Arilaha, di Stadion H Agus Salim, Rabu (29/10/2014) dalam babak delapan besar Liga Super Indonesia (ISL) Grup K tidak beres.

Advertisement

Jimmy menilai ada dua kesalahan fatal yang dilakukan Novari. Kesalahan pertama terjadi pada menit ketiga. Ketika itu, penyerang Semen Padang, Osas Saha lolos dari jebakan off-side. Dari luar kotak penalti, dia melepaskan tendangan. Di saat bersamaan, Kurnia Meiga datang menghadang. Dengan kakinya, Meiga mengarahkan kakinya ke arah selangkangan Osas Saha. Tapi anehnya, wasit tidak memberikan tendangan bebas untuk Semen Padang. Meiga juga tidak diganjar kartu merah.

“Saat bola ditendang Osas Saha dan melewati Meiga, maka bola itu bersifat advantage (milik Osas Saha). Bola mengarah ke gawang tapi lajunya pelan. Bola berhasil dibuang (Victor Ignonefo) tapi anehnya tidak ada pelanggaran,” katanya seperti dilansir dari Liputan6.com, pada Kamis (30/10/2014).

Pria berusia 48 tahun tersebut menjelaskan kesalahan fatal kedua Novari terjadi pada masa injury time. Wasit lagi-lagi membuat keputusan kontroversial. Novari tak memberikan hadiah penalti untuk Semen Padang setelah Victor Igbonefo melanggar Esteban Vizcarra di kotak terlarang. Padahal wasit berada di posisi yang tepat dan melihat jelas kejadian itu.

Advertisement

“Ketika itu posisi sangat menentukan tuan rumah untuk menang. Tapi awalnya, posisi Vizcarra sudah off-side dan asisten wasit ragu untuk mengangkat bendera. Jelas itu off-side. Karena hal itu terjadi perdebatan di akhir laga,” ucap Jimmy.

Melihat kesalahan tersebut, Jimmy menilai Novari tidak mempunyai semangat untuk mempimpin pertandingan yang berakhir imbang 2-2.

“Memang waktu masuk lapangan nafasnya disedot (seperti tertekan). Saya melihat ini ada apa-apa. Dia memimpin laga tidak bergairah,” tutup pria asal Riau tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif