SOLOPOS.COM - Solopos Diplomat Jogja Esport Arena 2021. (Istimewa)

Solopos.com, JOGJA – Solopos Diplomat Jogja Esport Arena (SDJEA) turut menggandeng Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf) dalam pelaksanaanya. Babak final SDJEA juga menghadirkan talkshow bertema Esport Industri yang Kian Diperhitungkan yang digelar di Sleman City Hall pada Minggu (19/12/2021).

Koordinator SDJEA, M. Cahyo Wicaksono, kepada Solopos.com, Jumat (17/12/2021) mengatakan dalam pelaksanaan lomba esport itu, SDJEA juga berkomitmen mengedukasi masyarakat terkait dunia esport. Para pemain esport tidak sekadar bermain gim tetapi bisa menjadi pekerjaan yang menguntungkan. Para pemain esport pun bisa meraih prestasi hingga mewakili daerah masing-masing.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

“Kami juga menghadirkan talkshow dengan narasumber yang berkompeten. Kami ingin mengedukasi masyarakat khususnya tentang dunia esport,” kata Cahyo.

Baca Juga: Ratusan Pemain Esport Rebutkan Babak Final SDJEA

Ia menjelaskan dalam talkshow SDJEA menghadirkan Director of Application, Game, Television and Radio, Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf), Syaifullah, Ketua Pengurus Besar Esport Seluruh Indonesia (PB ESI) Jogja, Andry Wibowo, CEO ALIN Esport, Adhi Saputra, Game Producer Gameloft Indonesia JOG Studio, Satrio Budi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Agung Armawanta, Brand Manager Diplomat Mild, Ratri Nalayani, dan Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group, Suwarmin.

Cahyo mengatakan meskipun SDJEA pertama kali digelar di Jogja, antusias para pemain sangat tinggi. Sama seperti Solopos Diplomat Solo Esport Arena (SDSEA) yang sudah digelar dua kali, SDJEA mempertandingkan dua gim yakni Mobile Legends dan PUBG Mobile.

“Antusiasme para pemain sama semangatnya dengan event Solo yg berlangsung bulan lalu. Ini menjadi komitmen Solopos dan Diplomat dalam memberikan wadah bertanding untuk mengasah prestasi para pemain ke level yang lebih tinggi,” kata Cahyo.

Dalam pelaksanaan babak final yang digelar secara langsung menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seluruh peserta dan panitia telah melaksanakan vaksin sebanyak dua kali.

Cahyo menjelaskan kompetisi digelar dengan sistem hybrid atau perpaduan antara pertandingan online dengan offline. Pertandingan secara online dilakukan ketika babak penyisihan. Sedangkan babak final digelar secara offline seperti pada kompetisi sebelumnya. SDJEA ini diharapkan lebih sukses dengan menjaring seluruh peserta dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Basket 2023, Indonesia Bangun Stadion Megah

Kompetisi esport rutin digelar menyusul tingginya antusiasme generasi muda terhadap game. Bahkan dari tahun ke tahun esport semakin digandrungi. Mulai tahun ini esport masuk sebagai cabor ekshibisi PON XX di Papua.

“PON sudah memasukkan esport sebagai salah satu cabangnya. Dengan SDJEA kami harapkan peserta bisa punya perspektif lain, bahwa bermain esport tak sekedar mengisi waktu, tapi berprestasi. Kami menyediakan total hadiah Rp20-an juta,” kata dia.

Lalu, SDJEA diharapkan ikut berkontribusi dalam penjaringan bibit-bibit muda pemain esport. SDJEA juga menggandeng PBESI daerah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya