SOLOPOS.COM - Sejumlah atlet bulu tangkis top Indonesia saat menghadiri acara Charity Night, di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Acara ini dimaksudkan untuk menggalang dana demi Olimpiade 2016 mendatang. Ist/Badmintonindonesia.org

Badminton Indonesia ingin tamil maksimal di ajang Olimpiade 2016, Rio de Janiero, Brasil. Karenanya segala upaya dilakukan untuk mewujudkan kemenangan, termasuk menggalang dana.

Solopos.com, JAKARTA— Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) PBSI tak main-main meraih target maksimal di Olimpiade 2016, di Rio de Janiero, Brasil. Salah satu cara untuk mendongkrak performa para atlet adalah memberikan dukungan kepada mereka lewat sebuah acara penggalangan dana.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Bertajuk Charity Night, acara tersebut digelar di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sederet pebulutangkis top Tanah Air ambil bagian dalam malam galang dana ini. Antara lain, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Greysia Polli, Nitya Krishinda Maheswari, Linda Wenifanetri, dan lain-lain.

Tidak hanya atlet pemain yang masih aktif, para peraih medali emas di Olimpiade yang sudah pensiun seperti Ricky Soebagdja, Rexy Mainaky, dan Candra Wijaya, juga turut meramaikan acara.

Tidak bisa dimungkiri bulu tangkis adalah andalan Merah Putih dalam meraih medali emas di kejuaraan multicabang terbesar di duni ini. Indonesia kini memburu emas pertama sejak terakhir dipersembahkan Hendra/Markis Kido di Olimpiade 2008, di Beijing, Tiongkok.

“Alhamdulillah selama beberapa dekade kita sudah menang 13 kali Piala Thomas, tiga kali Piala Uber dan satu kali Piala Sudirman. Kalau kita mengupas lebih dalam lagi, Indonesia punya 18 medali dari ajang Olimpiade, serta 21 medali dari Kejuaraan Dunia,” kata, Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, dilansir Badmintonindonesia.org, Rabu (26/8/2015).

Tapi, jalan menuju Brasil musim depan tak mudah. Para pebulu tangkis Indonesia masih harus berjuang memperebutkan tiket ke Olimpiade. Demi mengamankan tempat di Olimpiade, pemain mesti punya poin dan ranking yang masuk dalam kriteria yang telah ditentukan federasi bulu tangkis dunia (BWF). Salah satunya adalah keberhasilan meraih prestasi di rangkaian turnamen internasional hingga tiba saat batas penghitungan poin pada Mei 2016.

“Saya berharap bulutangkis dapat memberikan kebanggaan yang luar biasa bagi Indonesia. Ini bukanlah hal yang mustahil,” jelas Gita. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya