Sport
Jumat, 15 September 2023 - 00:34 WIB

Bagi Pemula yang Ingin Lari Maraton, Simak Tip dari Pelari Olimpiade Ini

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Triyaningsih (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Pelari Indonesia Triyaningsih membagikan sejumlah kiat atau tip bagi pelari pemula yang ingin ajang lari jarak jauh, seperti maraton untuk kali pertama.

“Yang penting tetap terus berlatih. Jangan lupa untuk terus mengonsumsi vitamin yang tepat, terus terhidrasi, dan istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan,” kata Triyaningsih dalam jumpa pers di Jakarta dikutip dari Antara, Jumat (15/9/2023).

Advertisement

Lebih lanjut pelari yang pernah mengikuti Olimpiade 2012 London itu mengatakan pelari pemula selayaknya atlet profesional sehingga harus memiliki kesadaran akan kesehatan dan kemampuan tubuhnya saat berolahraga. Terlebih, cuaca yang ekstrem dan polusi udara yang buruk juga dapat menjadi faktor lain yang mempengaruhi primanya kondisi tubuh dan performa saat berlari.

“Apalagi di tengah udara yang tidak bagus ini, para atlet biasanya harus tetap berlatih di luar. Jadi hal-hal itu harus tetap diperhatikan,” ujar dia.

Sependapat, dokter spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan mengatakan persiapan-persiapan yang harus dilakukan oleh pelari pemula tersebut juga sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko cedera saat berlari jarak jauh untuk kali pertama.

Advertisement

“Pertama adalah berlari sesuai kapasitas fisik dan memulainya dengan perlahan. Jika belum terbiasa berlari mulailah dengan berjalan kaki atau berlari selama beberapa menit, kemudian berjalan lagi,” kata dr. Andi.

Secara bertahap, tambahkan durasi berlari sampai pada akhirnya terbiasa untuk berlari tanpa henti. Tubuh memerlukan adaptasi, sehingga dokter menyarankan tidak terlalu cepat dalam meningkatkan intensitas.

Selain itu jangan sampai lupa melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat. Selain itu, mengatur jadwal latihan sesuai tujuan dan tidak melupakan istirahat serta waktu pemulihan.

Advertisement

“Jangan lupa untuk mendengarkan tubuh dan mengetahui batas kemampuan. Jika tubuh memberikan sinyal ada yang tidak beres melalui rasa tidak nyaman atau rasa sakit, jangan abaikan sinyal ini,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif