Bagi Rossi, Motogp 2016 Beda karena Ban & Cuaca

Motogp 2016 diwarnai dengan cuaca yang tak menentu.

Solopos.com, VALENCIA – Motogp 2016 akan sampai pada pengujungnya akhir pekan nanti. Pembalap Yamaha Movistar, Valentino Rossi, yang sudah memastikan posisi runner up berbicara soal faktor-faktor yang bisa menjadi pembeda di musim ini.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Motogp 2016 sendiri sudah memastikan Marc Marquez jadi juara dunia pada GP Jepang beberapa waktu lalu. Saat itu, Rossi dan Jorge Lorenzo yang jadi pesaing terdekat Marquez justru terjatuh. Sementara posisi runner up dipastikan Rossi pada balapan seri sebelumnya di GP Malaysia.

Motogp musim 2016 ini memang menghadirkan banyak kejutan. Sebanyak sembilan pembalap berhasil mencatatkan diri sebagai yang tercepat musim ini. Dimulai dari Lorenzo di seri pertama (GP Qatar) hingga ANdrea Doviziozo di GP Malaysia, dua pekan lalu.

Sembilan pemenang dalam satu musim ini pun menjadi hal yang baru dalam Motogp. Rossi menyebut itu tak terlepas dari beberapa faktor yang bisa menjadi pembeda. The Doctor menyebut faktor itu adalah cuaca dan pemasok ban.

Ya, seperti diketahui, musim 2016 diwarnai dengan balapan yang dibalut dalam cuaca yang tak menentu. Terkadang balapan digelar setengah basah dan setengah kering. Kemudian mulai musim ini, para pembalap menggunakan ban Michellin setelah beberapa tahun sebelumnya menggunakan Bridgestone.

“Saya pikir, ini merupakan faktor pembeda yang dirasakan bersama. Tapi perbedaan terbesar, untuk saya, adalah pergantian ban karena itu memengaruhi keseimbangan dan tentu juga cuaca: kadang hujan dan terkadang basah lalu kering,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net, Jumat (11/11/2016).

“Pada Motogp tahun ini, saya merasa spesial karena ada sembilan pembalap berbeda yang keluar sebagai juara dan saya pikir ini baik untuk kejuaraan,” lanjut rider berusia 37 tahun.

Motogp 2016 sendiri tinggal menyisakan satu balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (13/11/2016) besok. Bukan tidak mungkin ada pembalap ke-10 yang berhasil menjadi pemenang.