SOLOPOS.COM - Nicky Hayden (FOTO/nickyhayden.com)
CALIFORNIA–Cedera bahu yang dilami pembalap Ducati, Nicky Hayden saat mengikuti tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia beberapa waktu lalu tampaknya bukan masalah sepele.
Pembalap berkebangsaan Amerika Serikat itu telah berangkat ke California untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh di klinik Dokter Arthur Ting. Hasil tes menunjukkan cedera yang dialami Hayden cukup parah dengan adanya kerusakan pada tulang di bahu serta otot-otot di punggungnya.
Dengan kata lain, Hayden kemungkian besar tidak akan bisa bergabung dalam tes privat di Jerez, 20-22 Februari mendatang. Ia juga belum bisa memastikan apakah bisa ikut dalam tes pramusim kedua di Sepang, 28 Februari mendatang.
“Tentu saja operasi sebelum musim tidak akan pernah menjadi hal yang baik,” papar Hayden seperti dilansir crash.net, Senin (6/2/2012).
Kendati demikian, Hayden tak mau menyesali keikutsertaannya dalam tes pramusim perdana di Sepang beberapa waktu lalu. Sebab, dengan adanya tes itu, Hayden jadi tahu bahwa ia memiliki masalah dengan bahunya.
“Tapi, saya benar-benar senang kalau saya coba membalap di Malaysia, karena itu membantu saya untuk menemukan masalah bahu yang ternyata lebih besar dari yang kami duga. Setelah melihat hasil scan, jadi jelas mengapa saya tidak bisa membalap dengan baik,” urai pembalap berusia 30 tahun itu.
Cedera itu bukanlah kali pertama dialami juara dunia 2006 tersebut. Hayden yang absen di GP Valencia karena cedera November lalu, mengalami patah tulang belikat kiri dan dua tulang rusuknya retak saat melakukan latihan di trek dalam ruangan 27 Desember lalu. Namun, saat itu timmedis menyatakan Hayden tak perlu melakukan operasi.
“Kemunduran merupakan bagian dari kehidupan dan MotoGP, jadi kami akan menghadapinya dan melakukan segala kemungkinan untuk kembali naik sepeda motor dalam kondisi baik secepat mungkin. Ducati dan tim telah berupaya maksimal untuk meraih juara dan membantu saya untuk tetap bersemangat tinggi dan percaya diri menghadapi musim ini,” sambung dia.
(JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)