SOLOPOS.COM - Junaidi atau Bang Jun (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Junaidi atau Bang Jun (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Kabar meninggalnya mantan pelatih Persis Solo 2011/2012 Junaidi, sontak mengagetkan seluruh pencinta sepak bola di Kota Bengawan. Pelatih yang akrab disapa Bang Jun itu meninggal saat bermain sepak bola di Lapangan Sempaja, Banjarmasin, Minggu (15/7/2012) pukul 15.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam setahun terakhir, sosok Bang Jun memang sangat dikenal di pencinta sepak bola di Solo, terutama kelompok suporter Pasoepati. Melalui kerja kerasnya, Persis Solo dinilai memiliki karakter permainan yang lebih hidup.

“Sampai saat ini, kami masih belum percaya atas meninggalnya Bang Jun. Menurut kami, Bang Jun adalah sosok yang paling dekat dengan Pasoepati. Bang Jun menjadi satu-satunya pelatih yang mampu membangun komunikasi aktif dengan Pasoepati. Untuk Bang Jun, kami secara spontan langsung menggelar doa bersama di Mes Graha Solo Football,” kata Presiden DPP Pasoepati, Bimo Putranto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (15/7/2012) petang.

Rasa kehilangan juga dialami para mantan pemain Persis. Stoper tangguh Persis, Haryadi, menilai Bang Jun sebagai sosok yang santai namun serius. Seluruh pemain, baik lokal ataupun asing sangat segan dengan kebijakan yang diambil Bang Jun.  “Bang Jun benar-benar pelatih hebat. Dia sangat dekat dan cukup pintar mengangkat motivasi pemain. Saya benar-benar terpukul dengan kepergian beliau,” kata Haryadi.

Kedatangan Bang Jun ke Solo tahun 2011 memang tak lepas dari peran CEO PT Solo Indomandiri Profesional (PT SIP), Kesit Budi Handoyo. Kesit yang diberi wewenang penuh oleh Ketum Persis saat itu, FX Hadi Rudyatmo memilih Bang Jun sebagai pelatih Persis, menyisihkan kandidat lainnya, seperti Abdul H Djamado, Bonggo Pribadi, Bambang Nurdiansyah, Syamsul Bachri, Muh Zein Al-Hadad dan Sri Widadi.

Bang Jun mampu membawa Persis ke Divisi Utama Liga Prima Indonesia (DU LPIS). Sayang, memasuki putaran kedua (seiring berlarut-larutnya pencairan gaji pemain dan pelatih), konsentrasi Bang Jun mulai terpecah. Bang Jun sering berseteru dengan CEO PT SIP membahas amburadulnya pencairan gaji. Hingga Bang Jun meninggal, persoalan tersebut belum putus seratus persen. Manajemen belum melunasi gaji para pemain dan pelatih.

“Almarhum adalah sosok pelatih yang sangat peduli dengan nasib orang lain. Walaupun terkadang suka bicara blak-blakan, sesungguhnya hatinya baik,” kata Kesit Budi Handoyo.

Media Oficer Persis, Farid M mengaku memiliki firasat tidak enak soal Bang Jun. Beberapa hari yang lalu Farid ditanya soal kabar kesehatannya oleh Bang Jun melalui ponsel. “Biasanya, saya yang menghubungi Bang Jun. Tapi, tiga hari yang lalu, Bang Jun yang menghubungi saya. Saya sempat berpikir ada apa gerangan? Ternyata, hari ini Bang Jun meninggal dunia. Mungkin, waktu itu Bang Jun sengaja pamitan kepada saya,” katanya.

Menurut Farid, Bang Jun memang memiliki riwayat sesak nafas. “Saat di Solo, Bang Jun pernah harus dirawat dokter. Waktu latihan dia loncat-loncat di lapangan. Setelah itu, Bang Jun sesak nafas, dan harus memperoleh perawatan dokter. Infonya, Bang Jun juga mengalami sesak nafas sebelum meninggal dunia,” katanya. Selamat jalan Bang Jun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya