SOLOPOS.COM - Pemain Barito Putra meluapkan kegembiraannya setelah berhasil menjadi juara pertama Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Minggu (8/7/2012). Barito Putra mengalahkan Persita Tangerang dalam babak final dengan skor 2-1. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Pemain Barito Putra meluapkan kegembiraannya setelah berhasil menjadi juara pertama Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Minggu (8/7/2012). Barito Putra mengalahkan Persita Tangerang dalam babak final dengan skor 2-1. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Barito Putra berhasil menjungkir-balikkan keadaan saat meladeni tim tangguh, Persita Tangerang di partai final Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Manahan, Minggu (8/7/2012) malam.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Barito mampu mendikte permainan yang dilancarkan anak asuh Elly Idris hingga meraih kemenangan 2-1. Tim besutan Salahudin inipun telah mengembalikan harga dirinya naik ke kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, yaknui Liga Super Indonesia (ISL).

Kali terakhir, Barito mengarungi liga paling bergengsi ISL tahun 2000. Di musim mendatang, mereka kembali menginjakkan kakinya di ISL dengan predikat paling mentereng, yakni juara I DU PT LI. Kemenangan Barito semakin lengkap setelah pemain andalannya menyabet gelar pencetak gol terbanyak dengan 18 gol.

Disaksikan ratusan pendukung setianya, Barito berinisiatif melancarkan serangan sejak menit-menit awal pertandingan. Strategi yang dipadu dengan pressing ketat tersebut membuat Persita mati kutu di tengah lapangan. Alhasil, Barito mampu menguasai jalannya pertandingan.

Malapetaka tim berjuluk Pendekar Cisadane itu terjadi di menit ke-30. Sugeng Wahyudi yang menggantikan peran Nnengue Bienvenu karena menjalani hukuman kartu kuning menjebol gawang Persita yang dikawal Tema Mursadat. Pemain bernomor punggung sembilan ini mencetak gol cantik melalui tendangan keras dari luar kotak penaliy. Gol tersebut semakin membakar semangat Laskar Antasari ini untuk terus menggandakan kedudukan.

Gol ke-2

Benar saja, para pemain Barito berhasil mengurung para pemain Persita agar kesulitan melakukan penyerangan. Memasuki babak kedua, pemain kunci Barito, Sackie Teah Doe berhasil mencetak gol. Di menit ke-54, Sackie Teah Doe tersebut melakukan kerjasama apik dengan Ana Supriatna sebelum melancarkan tendangan geledeknya. Untuk kali kedua, kiper Tema Mursadat dipaksa memungut bola di gawangnya sendiri.

Satu-satunya gol balasan Persita tercipta di menit ke-71. Ade Janta Lukmana sukses memanfaatkan bola rebound untuk dikonversi menjadi gol.  Menit ke-81, pemain Persita, Rishadi Fauzi terpaksa ditandu keluar lantaran tangannya patah. Dia salah mendarat setelah menyundul bola di depan gawang lawan. Sementara hingga peluit panjang dibunyikan wasit Suharto sebagai pertanda berakhirnya laga, Barito tetap unggul 2-1.

“Sebelum bertanding, saya perintahkan kepada anak-anak agar menghayal menjadi juara. Dengan seperti itu, anak-anak akan bermain habis-habisan. Saya pun sengaja menerapkan strategi pressing ketat sejak awal. Strategi itu cukup berhasil dan kami bisa menang,” kata Salahudin saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Pada kesempatan yang sama, pelatih Persita, Elly Idris mengakui timnnya bermain di bawah performa. Gol pertama yang dicetak Barito sukses meruntuhkan semangat anak asuhnya di lapangan. “Prediksi awal kami bahwa Barito akan bermain pressing ketat terbukti di sini.  Semangat Barito saya akui cukup bagus. Meski kalah, kami sudah sesuai target, yakni lolos ke ISL,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya