SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA–Sekretaris Perbasi DIY Andi Riawan mengatakan, ada peraturan bahwa atlet basket profesional harus bermain di Liga Mahasiswa (Lima) terlebih dahulu dan minimal telah menyelesaikan 30 SKS [satuan kredit semester]. Pihaknya memberikan minimum satu kuota khusus untuk atlet Lima di tim basket nasional. “Hal ini kami lakukan agar regenerasi pemain dapat dilaksanakan,” kata Andi, Rabu (16/10/2013).

Selain itu, tingginya minat peserta menyebabkan konpetisi yang digelar di DIY berbeda dengan di wilayah Jateng. Perhelatan di DIY, katanya, sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi. Artinya delapan tim putra dan delapan tim putri yang lolos ke babak play off akan berkompetisi untuk memperebutkan sembilan tiket grand final. “Kalau Jateng kompetisi penuh karena pesertanya lebih sedikit dibandingkan DIY,” terang dia.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Koordinator wasit Lima, Rahmad Kasim Martaji menjelaskan pihaknya menerapkan aturan genuine pada kompetisi kali ini. Di mana, lanjut Kasim, aturan dasar (ground rules) pada pertandingan basket dihidupkan lagi. “Kami menyatakan komitmennya untuk menegakkan fair play.  Kami berkomitmen penuh untuk menerapkan aturan dasar dalam memimpin pertandingan,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya