SOLOPOS.COM - Gelandang serang Real Madrid Karim Benzema (kanan) bersaing dengan pemain Bayern Munich Philipp Lahm di Santiago Bernabeu. JIBI/Reuters/Paul Hanna

Bayern Munchen vs Real Madrid tersaji di perempatfinal Liga Champions.

Solopos.com, MUNICH – Tidak sedikit yang menilai pertemuan Bayern Munchen versus Real Madrid di Liga Champions musim ini layak terjadi di babak final. Wajar, karena dua tim tradisional di Eropa ini memiliki sejumlah syarat yang bakal membawa mereka meraih trofi tertinggi di Benua Biru.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Secara pengalaman dan koleksi trofi, Madrid dan Bayern sudah tak perlu diragukan. Madrid merupakan pencetak rekor juara 11 kali, sementara Bayern merupakan juara lima kali di turnamen paling elite di Eropa ini. Selain itu, performa kedua tim sejak babak grup sangat agresif. Bayern telah menggelontorkan 24 gol, sedangkan Madrid mengoleksi 22 gol.

Saat ini, baik Bayern maupun Les Merengues, julukan Madrid, juga sedang memimpin puncak klasemen sementara di liga domestik masing-masing. Selain itu, skuat keduanya bertabur bintang di setiap lini. Plus pelatih yang  berpengalaman meraih gelar juara Liga Champions saat menjadi pemain maupun manajer, yakni Carlo Ancelotti di kubu Bayern dan Zinedine Zidane di balik kemudi Madrid.

Namun, final kepagian harus terjadi musim ini. Bayern berjumpa Madrid di perempatfinal Liga Champions. Di mana Die Roten, sebutan Bayern, akan menjadi tuan rumah pada leg pertama dengan menjamu Madrid di Allianz Arena, Munich, Kamis (13/4/2017) pukul 01.45 WIB.

“Ini prempatfinal, namun terdengar seperti babak final. Kami bermain melawan tim yang benar-benar top, yang memiliki pemain-pemain top di setiap posisi. Kami harus bermain dengan potensi yang kami punya,” jelas kapten Bayern, Philipp Lahm, seperti dilansir Worldsoccertalk.com, Rabu (11/4/2017).

Bentrok Bayern versus Madrid sekaligus bakal berlangsung emosional bagi kedua kubu. Maklum, bumbu reuni dan nostalgia tidak bisa dihindari di pertemuan ini. Seluruh pencinta sepak bola di dunia tahu, Zidane merupakan mantan asisten Ancelotti ketika Madrid meraih trofi La Decima alias gelar ke-10 di Liga Champions pada 2014. Gelandang Bayern asal Spanyol, Xabi Alonso, juga menjadi bagian dari skuat Madrid saat itu. Sementara gelandang elegan Madrid, Toni Kroos, pernah bertahun-tahun membela Bayern.

Bayern harus melupakan pertemuan terakhir kedua tim di Allianz Arena yang berakhir dengan kekalahan telak 0-4 tuan rumah. Lahm masih ingat betul bagaimana sakitnya ketika gawang timnya dikoyak Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos masing-masing dua gol di pertandingan leg kedua semifinal tiga tahun lalu. Uniknya, saat itu, Ancelotti masih duduk kursi pelatih Los Merengues.

Bagi Madrid, hasil di Allianz Arena pada 2014 itu memperbaiki rapor merah mereka di tanah Jerman. Sebelumnya, tim Ibu Kota Spanyol tersebut hanya menang tiga kali dalam 29 kunjungan ke Jerman. Sampai-sampai, fans Madrid memberikan julukan “Bete Noire” alias “Monster Menakutkan” kepada Bayern Munchen.

Pertahanan tangguh memang perlu menjadi perhatian mengingat Bayern dan Madrid akan menghadapi striker-striker kelas dunia. Barisan belakang Madrid akan menghadapi top scorer Bayern, Robert Lewandowski, yang mendulang 38 gol di semua kompetisi musim ini. Sementara benteng pertahanan Bayern akan meladeni superstar Madrid, Cristiano Ronaldo, agresif dengan 26 gol dalam 36 pertandingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya