SOLOPOS.COM - Pemain Jakarta 69, Ope (kedua dari kiri), berhasil melewati kepungan pemain Putri Surakarta dalam pertandingan Nendia Primarasa Bengawan Cup III 2017 di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (17/12/2017). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Bengawan Cup III diwarnai dengan Putri Surakarta yang gagal ke semifinal.

Solopos.com, SOLO — Berstatus sebagai tuan rumah, Putri Surakarta FC justru tampil mengecewakan di Invitation Women’s Tournament Bengawan Cup III 2017. Mepetnya persiapan tim menjadi kambing hitam atas kegagalan Putri Surakarta FC di kompetisi sepak bola wanita tahunan ini.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Dari tiga laga yang dijalani di babak penyisihan Grup A, Putri Surakarta hanya mampu mengemas satu kemenangan kontra Siliwangi FC. Melawan Jakarta 69, Putri Surakarta bermain imbang 0-0. Sementara melawan Putri Kediri, Christiana dkk. dipermalukan dengan skor 0-1. Hasil itu membuat Putri Surakarta gagal menembus empat besar. Walhasil, Putri Surakarta harus mengikuti pertandingan trofeo sebagai kompetisi pelipur lara.

Di pertandingan trofeo, Putri Surakarta mampu mengalahkan Football Plus Bandung melalui babak adu penalti. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Sriwedari, Kamis (21/12/2017), kiper Putri Surakarta Adinda Putri tampil baik dengan menggagalkan dua tendangan penalti pemain Football Plus. Putri Surakarta pun keluar sebagai pemenang dengan skor 4-1 di babak adu penalti.

Di laga kedua, Putri Surakarta tampil mengecewakan. Siliwangi FC yang berhasil dikalahkah di laga terakhir babak penyisihan Grup A mampu menuntaskan misi balas dendam atas Putri Surakarta. Pertandingan itu digelar saat hujan turun dengan lebat. Perangkat pertandingan sempat menghentikan laga itu karena kondisi lapangan tidak memungkinan untuk digunakan.

Setelah hujan reda, pertandingan kembali dilanjutkan. Siliwangi FC mampu mempermalukan Putri Surakarta dengan skor mencolok 2-0. “Pertandingan berjalan dalam kondisi hujan, itu membuat kita tidak bisa mengembangkan permainan,” ujar Pelatih Putri Surakarta, Dede Irawan, saat ditemui Solopos.com seusai pertandingan.

Secara keseluruhan, Irawan menilai perjuangan anak asuhnya sudah maksimal. Meski gagal memenuhi target menembus final, Irawan tetap memuji skuatnya yang terus bermain spartan sepanjang pertandingan. “Mereka tidak kenal lelah. Padahal, masa recovery [pemulihan] sangat pendek. Mereka selalu bertanding saat hujan. Tapi, mereka tetap berusaha menunjukkan kemampuan terbaik,” ucap Irawan.

Irawan menilai membangun tim yang solid tidak semudah membalik telapak tangan. Dia mengakui persiapan tim jelang kompetisi Bengawan Cup III sangat mepet. Dia mengaku mendapat pemberitahuan tiga bulan sebelum dimulainya kompetisi Bengawan Cup III.

“Untuk mencari pemain, kami butuh waktu satu-dua bulan sehingga latihan bersama hanya sebentar. Tidak mungkin kami bisa membangun tim yang solid secara instan. Harapan saya, tim ini tidak bubar begitu kompetisi berakhir. Mereka harus latihan rutin. Dengan begitu, mereka bisa disiapkan untuk kompetisi tahun mendatang,” terang Irawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya