SOLOPOS.COM - Ilustrasi suporter PSIM Jogja. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Bentrok suporter vs warga yang terjadi di Jalan Magelang KM 14 membuat Brajamusti angkat bicara. Berikut pernyataan Brajamusti terkait kejadian tersebut.

Harianjogja.com, JOGJA — Bentrok suporter dengan warga yang terjadi di Jalan Magelang KM 14, Minggu (22/5/2016) dini hari WIB membuat suporter PSIM Jogja, Brajamusti angkat bicara.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Presiden Dewan Pengurus Pusat (DPP) Brajamusti Rahmat Kurniawan menjelaskan, insiden itu terjadi bukan tanpa sebab. Ia mengakui, sepanjang perjalanan pulang, sejumlah bus yang mengangkut rombongan Brajamusti sempat mengalami pelemparan.

Hal itu dibuktikannya sendiri dengan adanya beberapa unit kendaraan, baik bus maupun mobil pribadi yang rusak akibat pelemparan tersebut.

Meski demikian, ia enggan mempersoalkan hal tersebut. Pria yang akrab disapa Mamek itu lebih memilih untuk kooperatif dengan pihak kepolisian.

“Semalam [22/5] saya sudah memenuhi panggilan dari Polres Sleman,” katanya kepada wartawan, Senin (23/5/2016) di Wisma PSIM.

Mamek mengklaim bahwa rombongan Brajamusti yang berangkat ke Semarang sudah dikoordinasikannya untuk berangkat bersama-sama dari Wisma PSIM. Oleh sebab itu, ia yakin bahwa semua anggota Brajamusti sudah terkoordinasi dengan rapi dengan satu komando dari DPP Brajamusti.

“Jadi kalau ada yang berangkat terpisah, jujur saja, kami tidak tahu. Sepengetahuan kami, semua anggota Brajamusti sudah kami instruksikan untuk berangkat bersama-sama,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya