Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap biaya pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) terbesar terjadi pada tahun 2019.
Biaya PON Ke-20 di Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 hanya separuh dari biaya PON 2019.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Berapa nilai untuk ajang olahraga kebanggaan nasional itu?
“Biaya persiapan dan penyelenggaraan PON ke 20 di Papua dibiayai sejak 2018-2021 oleh APBN (#uangkita),” tulis Sri Mulyani dalam akun instagram pribadinya @smindrawati, Minggu (3/10/2021).
Dana tersebut disalurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terdiri dari Dana Otonomi khusus (DOtsus), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAKF) dan Belanja Kementerian Lembaga (PUPR, Perhubungan, Menpora, Kominfo, TVRI/REI).
Baca Juga: Yes! Jateng Raih Medali Pertama di PON Papua
“Tahun 2018 (melalui) DTI Rp881,5 miliar (dan) KL Rp211,2 miliar,” sambungnya.
Total pendanaan untuk PON XX di tahun 2018 sebesar Rp1,092 triliun.
Tahun 2019
Berlanjut di tahun 2019, Sri Mulyani mengatakan dana yang disalurkan melalui DTI sebesar Rp715,5 miliar, Dotsus Rp1,10 triliun, DBH Rp1,708 triliun, DAKF Rp82,53 miliar dan Kementerian Lembaga Rp758,93 miliar.
Sehingga total pendanaan di tahun 2019 mencapai sekitar Rp4,368 triliun.
Di tahun 2020, pendanaan PON dirinci berasal dari DTI sebesar Rp140,5 miliar, DOtsus sebesar Rp1,44 triliun, DAK Fisik sebesar Rp18,55 miliar dan KL sebesar Rp999,66 miliar.
Total kira-kira mencapai Rp2,598 triliun.
Bangga Papua
Terakhir, PON XX mendapatkan tambahan dana di tahun 2021 dari KL sebesar Rp793,73 miliar ditambah bantuan pemerintah pusat melalui Kemenpora ke Papua sebesar Rp1,58 triliun.
Totalnya sekitar Rp2,373 triliun.
“Perasaan saya dan perasaan saudara-saudara pasti sama. Kita bangga berada di tanah Papua. Dan kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini,” ujar Sri Mulyani.
Dengan demikian, jika pendanaan dari tahun 2018-2021 ditotalkan maka akan mencapai kurang lebih sekitar Rp10,431 triliun.