SOLOPOS.COM - Eduardo Bizarro (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyu)
Eduardo Bizarro (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyu)
BANTUL—Tim Persiba Bantul sudah legawa atas kekalahan 1-2 dari tuan rumah Persiraja Banda Aceh, Minggu (15/4) lalu. Namun pemain mereka, Eduardo Bizarro masih merasa kecewa pasca-pertandingan itu.
Bukan soal pada kekalahan timnya, Bizarro mengganggap tak sepantasnya wasit mengeluarkan kartu kuning kepadanya karena ia merasa tak melakukan pelanggaran yang berbahaya.
”Pemain itu jatuh sendiri, tak ada sentuhan yang saya lakukan. Tapi kenapa wasit malah justru mengganjar kartu ke saya,” ujar Bizarro kepada Harian Jogja, Senin (16/4).
Dalam pertandingan itu, wasit Suprapto asal Medan mengeluarkan kartu kuning pada pemain berusia 32 tahun asal Brasil ini. Ia dianggap melakukan pelanggaran berlebihan kepada salah satu pemain tuan rumah.
Kecurangan wasit terhadapnya dalam beberapa laga tampaknya menjadi satu polemik yang akan terus diungkit. Keputusan wasit itulah yang membuat sampai saat ini ia menjadi pencetak rekor pemain Persiba yang paling sering mendapat kartu kuning bersama dengan Arwin Rabdha.
”Di pertandingan lain, saya sering dicurangi juga. Terutama kalau pas pertandingan tandang, teror wasit itu begitu terlihatnya. Tapi sampai kini tak ada perbaikan apa-apa,” pungkas eks pemain Persibo Bojonegoro itu.
Manajer tim, Briyanto AS juga sempat menandaskan kekecewaannya terhadap ketidakadilan sang pengadil lapangan itu terhadap timnya selama ini.
”Kami sudah berusaha untuk menagih janji ke LPIS terkait penggunaan wasit asing. Tapi sampai saat ini belum terealisasi,” tandas Briyanto terpisah.
Kartu kuning yang diterima Bizarro akan menjadi sangat riskan. Jika tak berhati-hati ia dapat absen untuk kedua kalinya di musim ini selama bermain di Bantul. Padahal lawan-lawan yang akan dihadapi setelah Persijap Jepara adalah tim-tim berat, seperti Semen Padang dan Persibo Bojonegoro.