Sport
Jumat, 29 Juli 2011 - 14:47 WIB

Boaz jadi faktor penting di Timnas Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAYAPURA—Indonesia masih menunggu aksi gemilang Boaz Solossa dalam babak lanjutan putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014 Brasil bersama 19 tim lain termasuk Jepang, Korea Selatan dan Bahrain.

Boaz memang tidak mencetak gol dalam laga kedua melawan Turkmenistan di Jakarta, kemarin (28/7), namun kehadirannya telah memberikan kontribusi besar atas kemenangan tim nasional Indonesia. Timnas unggul agregat 5-4 karena di leg pertama di kandang Turkmenistan, Firman Utina cs berhasil menahan imbang lawan 1-1.

Advertisement

“Ya, dia hanya memberi assist, tapi usai pertandingan, Boazlah yang diamini menjadi pemain terbaik laga tadi malam, semua orang mengakui itu,” kata Rully Nere, tokoh sepak bola nasional, Jumat (29/7).

Pesepakbola legendaris Timnas Indonesia itu mengatakan, jutaan warga Papua masih menanti aksi Boaz di laga mendatang. “Semua menunggunya, kita ingin lihat top skor dan pemain terbaik Indonesia itu membuktikan kehebatannya,” ujarnya.

Boaz memberi angin segar sekaligus umpan-umpan cerdas kepada Gonzales yang menyelesaikannya menjadi gol. Ia juga tampil dewasa serta tidak egois memborong bola. “Itulah mengapa dia disebut terbaik tadi malam. Jika ia ingin mencetak gol, saya kira peluangnya ada, hanya saja ia ingin berbagi dengan rekannya, itulah namanya kekompakan dalam tim,” ucapnya.

Advertisement

Nere yakin Timnas dengan kondisinya saat ini, akan menemui hasil luar biasa di masa mendatang. “Ya, pengurus baru, pelatih baru dan tentunya kekompakan dalam tim, saya kira ini modal baik untuk timnas ke depan.”

Walau sempat digebuk balik menjelang akhir babak kedua, Timnas sejatinya tak terkalahkan. Stamina anak-anak asuhan Wim Rijsbergen terkuras sejak memasuki menit 70, dan saat itulah dimanfaatkan Turkmenistan. “Semua orang tahu, stamina menjadi soal di Timnas, herannya lagi adalah Timnas tak mampu menghadapi lawan yang hanya sepuluh orang, ini perlu dievaluasi,” kata Nere.

Ia memandang, Wim tidak sepenuhnya salah ketika skuatnya nyaris kalah. “Masa latihannya juga hanya beberapa hari, saya kira itu memang sulit bagi seorang pelatih baru, tapi sisi positifnya, Wim telah mampu menunjukkan bahwa ia layak membina Timnas kita,” pungkasnya.(Tempointeraktif)

Advertisement

Foto (kaskus.us)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif