SOLOPOS.COM - Bola Adidas Oceaunz, (Istimewa/fifa.com).

Solopos.com, SOLO–Bola produksi Adidas yang menjadi bola resmi Piala Dunia Wanita 2023, Oceaunz, digunakan tim peserta Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 untuk latihan resmi.

Ini memunculkan prediksi bahwa bola Adidas Oceaunz menjadi bola yang akan dipakai di laga Piala Dunia U-17.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagaimana tradisi dalam turnamen resmi FIFA, bola resmi kejuaraan dipakai tim peserta dalam latihan resmi.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari FIFA terkait bola yang digunakan di Piala Dunia U-17.

Terlepas dari hal tersebut, tim-tim peserta Piala Dunia U-17 sudah memakai bola Adidas Oceaunz dalam latihan resmi mereka.

Seperti terlihat pada latihan timnas U-17 Indonesia di Lapangan A kompleks Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (7/11/2023).

Dipantau dari foto-foto yang dipublikasikan PSSI melalui laman resmi PSSI, pssi.org, Kamis (9/11/2023), para pemain berlatih menggunakan bola Adidas Oceaunz.

Pada foto lainnya, pelatih timnas U-17 Indonesia Bima Sakti juga memperlihatkan bola Adidas Oceaunz.

bola Adidas Oceaunz piala dunia u-17 indonesia 2023
Pelatih timnas U-17 Indonesia memimpin latihan menggunakan bola Adidas Oceaunz. (Istimewa/pssi.org).

Adidas Oceaunz ditetapkan FIFA sebagai bola resmi Piala Dunia Wanita 2023 yang digelar Agustus lalu.

Dikutip dari laman resmi FIFA, Adidas Oceaunz adalah pengembangan dari Adidas Al Rihla yang digunakan di Piala Dunia 2022. Adidas Oceaunz juga memiliki teknologi yang terkoneksi dengan VAR dan goal line technology.

Bola ini menggunakan teknologi Ctr-Core yang diklaim bisa memberikan kestabilan dan konsistensi saat bola berbelok di udara.

Adanya Ctr-Core juga disebut mempermudah permainan sehingga setiap tim bisa bermain dengan tempo cepat tanpa perlu khawatir kehilangan kontrol terhadap bola.

Teknologi Ctr-Core ini juga ada di Adidas Al Rihla, namun, yang berbeda adalah penggunaan Speedshell Polyurethane (PU).

Desain ini merupakan penyempurnaan dari Adidas Al Rihla, meskipun jumlah permukaan bolanya sama, 20 panel.

Adanya teknologi ini, diklaim Adidas akan mempermudah bola saat dikontrol, sekaligus meningkatkan aerodinamis pada bola.

Adidas Oceaunz juga memiliki teknologi sensor yang bisa mendeteksi berapa banyak bola tersebut diumpan, bergulir di lapangan, hingga ditendang.

Teknologi tersebut bernama Connected Ball Technology. Teknologi ini dikembangkan Adidas sejak beberap tahun lalu dan mulai digunakan sejak 2021 saat Piala Dunia Antarklub.

Cara kerja Connected Ball Technology juga canggih. Di dalam bola terdapat sistem pegas yang menstabilkan unit pengukuran momen inersia atau inertia measurement unit (IMU) dengan frekuensi 500Hz.

Sensor pengukuran tersebut akan mendata pergerakan bola berdasarkan tekanan atau dorongan yang dilakukan, menariknya sensor ini menggunakan baterai yang bisa diisi ulang.

Desain dari Adidas Oceaunz masih tidak berubah dari Piala Dunia Wanita 2023, yang didesain oleh artis Chern’ee Sutton dari suku Aborigin, Australia, dan Fiona Collis dari suku Maori, Selandia Baru.

Karya seni mereka juga merupakan bagian dari identitas merek Piala Dunia Wanita FIFA 2023, Beyond Greatness.

Garis biru muda dipadukan garis hitam dengan warna dasar putih merepresentasikan Australia dan Selandia Baru yang dikelilingi laut. Dua negara tersebut merupakan tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023.

Desainnya terinspirasi oleh lansekap alam yang unik dari kedua negara tuan rumah, dengan visual yang terinspirasi dari pegunungan Aotearoa Selandia Baru yang luas dan Australia dengan Samudra Hindia.

 



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya