Sport
Minggu, 10 Juli 2011 - 01:30 WIB

Bonek ajak lanjutkan rivalitas dengan Pasoepati

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Pasoepati (Dok. SOLOPOS)

Advertisement

Solo (Solopos.com)–Sekitar 850 suporter gabungan yang dua hari terakhir dilokalisasi di Lapangan Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, tak betah berdiam diri di tengah gegap gempita Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Sabtu (9/7/2011).

Setelah melalui perbincangan alot dengan Wakapolresta Solo, AKBP Ahmad Luthfi SH, akhirnya gabungan suporter Panser Biru, Bonek, Pasopati dan The Viking itu dibolehkan menggelar aksi damai di Bundaran Gladak 1,5 jam. Semula rombongan suporter bermaksud jalan kaki menuju Gladak.

Advertisement

Setelah melalui perbincangan alot dengan Wakapolresta Solo, AKBP Ahmad Luthfi SH, akhirnya gabungan suporter Panser Biru, Bonek, Pasopati dan The Viking itu dibolehkan menggelar aksi damai di Bundaran Gladak 1,5 jam. Semula rombongan suporter bermaksud jalan kaki menuju Gladak.

Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah Wakapolresta dengan pertimbangan rawan terjadi bentrok antar kelompok suporter. Sehingga akhirnya para suporter diangkut tiga bus Panser Biru dan truk pasukan pengendali massa (Dalmas).

Saat aksi pun kelompok suporter tidak boleh menjelek-jelekkan kelompok atau kubu lain. Koordinator Bonek Surabaya, Andi Peci saat ditemui wartawan mengatakan pada intinya kelompok suporter mendukung siapa pun Ketua PSSI asal bukan dari kelompok status quo.

Advertisement

Laki-laki bertubuh cungkring itu yang selalu membawa syal itu mengakui Bonek dan Paoepati terbukti bisa saling menjaga selama KLB. Namun setelah itu rivalitas harus kembali digelorakan sebagai wujud kompetisi yang sehat. Tapi Andi menegaskan rivalitas sehat tidak boleh diwarnai dengan aksi anarkhistis atau saling menyakiti.

 

Pengalaman buruk masa lalu harus dihapus dan memulai lembaran rivalitas baru yang lebih sehat. “Saya pikir PSSI harus membentuk wadah atau forum bersama suporter se-Tanah Air,” imbuhnya.

Advertisement

Sedangkan Koordinator Panser Biru Semarang, Wareng lebih berharap pada perbaikan sistem kompetisi dan kualitas sepakbola Indonesia seiring terpilihnya Ketua baru PSSI, Djohar Arifin. Tujuan kedatangan 500-an personel Panser Biru ke Solo memang menyuarakan gerakan moril untuk pembenahan PSSI.

Berdasar pengamatan Espos 850 suporter Bonek, Pasoepati, The Viking dan Panser Biru cukup membaur selama di Lapangan Sewu. Tidak terjadi gesekan atau konflik antar suporter kendati mereka memiliki riwayat hubungan buruk.

(kur)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif