SOLOPOS.COM - Max Metino selaku perwakilan dari KOBI; Rika Aryuna selaku Principle KHK Holding; Laksda TNI (Pur) Suyono Thamrin selaku Ketua Pelaksana BRAVE CF 76; Bapak Thaer Abdulla Abdullatif, Deputy Head of Mission mewakili Duta Besar Bahrain; Irfan Nugroho dari PT Cubicreative; Rudy Agustian selaku matchmaker BRAVE CF 76; dan Dimaz Raditya Soesatyo, Ketua Indonesia Mixed-Martial Arts Federation atau INAM (Antara/HO BRAVE)

Solopos.com, JAKARTA – BRAVE Combat Federation (CF) menyatakan pihaknya serius membangun ekosistem Mixed Martial Arts (MMA) untuk membantu mengembangkan olahraga bela diri campuran di Indonesia.

Principle KHK Holding yang menjadi pemegang lisensi BRAVE CF di Indonesia, Rika Aryuna dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/11/2023), mengatakan dunia olahraga bela diri campuran (MMA) telah menjadi fenomena global yang mendapatkan perhatian besar dari penggemar olahraga di seluruh dunia.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Ia mengatakan MMA menjadi cabang beladiri yang paling cepat berkembang sebagai industri olahraga.

Ajang-ajang pertandingan MMA selalu penuh penonton, tayangannya memiliki rating yang bagus, Gym-Gym MMA semakin ramai digemari masyarakat hingga banyak anggota gym yang ingin menjadi atlit cabang olahraga tersebut. “MMA menjadi industri olahraga yang ekosistemnya semakin matang,” kata Rika.

Rika mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi sorotan dalam industri tersebut sehingga membuat BRAVE Combat Federation (BRAVE CF) kembali menggelar kompetisi dan bahkan berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat MMA di Asia.

“BRAVE CF berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai hub dari MMA di level Asia, bahkan dunia, yang harapannya bisa melahirkan generasi baru petarung Indonesia yang mampu mengharumkan merah putih di tingkat internasional,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia, dengan sejarahnya yang kaya dalam berbagai seni bela diri, telah secara alami menjadi rumah bagi banyak atlet bela diri yang berbakat. Keberhasilan atlet-atlet Indonesia dalam skema internasional, serta terus meningkatnya popularitas olahraga MMA di negara ini, telah menandai Indonesia sebagai pasar potensial bagi pengembangan MMA.

“Indonesia memiliki infrastruktur dan fasilitas yang semakin berkembang untuk mendukung industri olahraga MMA. Dengan semakin berkembangnya pusat pelatihan dan semakin seriusnya asosiasi cabang olah raga bela diri, Indonesia siap menjadi pusat pelatihan dan pengembangan atlet-atlet MMA yang berbakat,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Indonesia Mixed-Martial Arts Federation (INAMMAF) Dimaz Raditya Soesatyo menjelaskan bahwa dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat MMA di Asia diperlukan langkah-langkah lebih lanjut.

Menurut dia investasi lebih dalam dalam infrastruktur, dukungan pemerintah, pengembangan regulasi yang mendukung, serta kerja sama yang erat antara sektor swasta dan publik, akan membantu mewujudkan visi tersebut, termasuk merangkul seluruh federasi MMA dan beladiri yang ada Tanah Air.

“Salah satunya adalah kehadiran BRAVE CF yang secara konsisten dan serius mengembangkan potensi industri olahraga MMA di Indonesia. Kami tidak sabar menunggu terobosan-terobosan inovatif dari BRAVE CF ke depannya, untuk kemajuan industri dan para atlet Indonesia,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya