SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Johannesburg–Juara dunia lima kali Brazil mulai turun gunung. Tim Samba pun langsung membidik start sempurna.

Dari sisi manapun, Brazil dijagokan mampu meraup poin penuh kala meladeni Korea Utara (Korut) pada partai perdana Grup G Piala Dunia 2010, di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Rabu (16/5) dini hari WIB. Dari materi pemain, pengalaman, ranking dunia hingga koleksi trofi, kedua tim bagaikan bumi dan langit.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Tetapi sepak bola bukan tentang kepastian. Misteri Korut bisa menjadi bumerang jika Samba terlalu jemawa. Faktanya, Brazil nyaris tak mengenal rival mereka tersebut.

Di kancah Piala Dunia, Brazil memang mengoleksi titel lebih banyak dari tim manapun. Di sisi lain, Korut baru kembali ke pentas tertinggi ini setelah 44 tahun absen. Selama ini Korut bagai mengasingkan diri dari gempita pergaulan internasional. Tak heran, hanya sedikit yang tahu kekuatan tim berjuluk Chollima itu.

Mengapa Brazil pantas mewaspadai Korut? Jawabannya adalah peristiwa bersejarah di Piala Dunia 1966. Saat itu, Korut yang baru pertama kali berpatisipasi, secara mengejutkan mampu membungkam Italia dalam perjalanan menuju perempat final. Meskipun hasil gemilang itu tinggal sejarah, Korut bisa mengingatnya sebagai penambah motivasi menghadapi salah satu tim terbaik dunia itu.

“Saya tidak tahu apapun tentang mereka. Saya hanya melihat setengah dari partai pemanasan yang mereka lakukan. Kami masih menunggu informasi dari pelatih Brazil (Dunga) tentang mereka,” kata pemain Brazil, Ramires, seperti dilansir canadianpress.com, Senin (14/6).

Menggali informasi tentang Chollima, julukan Korut, bagaikan menemukan jarum di tumpukan jerami. Sejak tiba di Afrika Selatan, tim berperingkat 105 dunia itu nyaris menutup diri dari liputan media.

“Kami harus menghormati Korea. Ketika kami melihat sejarah, Brazil mungkin punya lebih banyak titel. Tetapi ketika bertanding kami harus memberikan respek yang sama terhadap semua tim,” ujar gelandang Samba, Elano.

Perubahan signifikan

Catatan apik 44 tahun sepertinya sulit diulangi Korut. Terlebih mereka terperosok di grup maut bersama Brazil, Portugal dan Pantai Gading. Laga perdana mungkin yang paling sulit bagi Chollima, meskipun Brazil meninggalkan beberapa bintang seperti  Ronaldinho, Ronaldo dan Adriano.

“Kami tahu semua mengenai pemain mereka dan Brazil adalah tim terkuat di dunia. Sepertinya mereka tak punya kelemahan,” ungkap gelandang Korut, An Yong Hak merendah.

Beberapa perubahan siginifikan dilakukan pelatih Dunga. Disiplin dan kerja sama tim menjadi prioritas utama, meskipun tak serta merta melupakan permainan menghibur. Robinho, Kaka dan Luis Fabiano bakal memimpin lini serang, tetapi poin yang tak kalah penting adalah lini pertahanan yang dikawal kiper Julio Cesar, serta defender Lucio, Juan dan Maicon.

Kondisi fisik Kaka sempat menjadi sorotan seiring rangkaian cederanya di Real Madrid. Namun mantan bintang AC Milan itu sudah berlatih normal dan siap tempur.

“Kaka adalah bagian sangat penting dari tim kami. Kami semua tahu seberapa bagus kualitas Kaka dan kami butuh ia bermain bagus,” beber striker Brazil, Luis Fabiano.

JIBI/SOLOPOS/yms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya