SOLOPOS.COM - Ilustrasi voli (Freepik)
Solopos.com, SOLO -- Sepak bola dan bulu tangkis boleh menjadi olahraga yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia. Namun, urusan jumlah lapangan, sepak bola dan bulu tangkis masih kalah dengan voli.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat melakukan survei Potensi Desa 2018, jumlah lapangan sepak bola tersebar di 48.819 desa. Jumlah itu naik bila dibandingkan dengan 2014 lalu yaitu 44.698 desa.
Sedangkan untuk bulu tangkis tersebar di 35.372 desa di seluruh Tanah Air. Kemudian jumlah lapangan bola voli lebih banyak dan tersebar di 59.785 desa pada 2018. Jumlah itu naik hampir 5.000 lapangan.
Baca Juga: Penawaran 20% Saham Sigid di Persis Solo Mulai Tarik Peminat
Lapangan sepak bola terbanyak berada di Jawa Tengah berada di 6.715 desa. Kemudian Jawa Timur 5.605 desa dan Jawa Barat dengan 4.385 desa. Jumlah lapangan sepak bola di tiap-tiap provinsi pada 2018 hampir seluruhnya naik bila dibandingkan 2014 lalu. Berkurangnya lapangan sepak bola terjadi di Riau. Bila pada 2014 ada di 1.531 desa, pada 2018 menjadi 1.529 desa.
Bila dibandingkan dengan lapangan voli, hanya ada dua provinsi yang jumlah lapangan sepak bolanya lebih banyak. Hal ini terjadi Jawa Tengah yang memiliki 6.488 lapangan voli dan 6.715 lapangan bola.
Kondisi yang sama terjadi di Nusa Tenggara Barat. Di provinsi ini jumlah lapangan voli hanya 636 unit dan lapangan sepak bola 721 unit. Sisanya, di 32 provinsi lain, jumlah lapangan voli selalu lebih banyak dibandingkan lapangan bola.
Lapangan voli terbanyak ada di Jateng yang tersebar di 6.488 desa kemudian Jatim di 6.277 desa dan Jabar 5.088. Sedangkan untuk bulu tangkis, Jateng juga yang terbanyak yaitu di 5.343 desa. Kemudian menyusul Jawa Barat dengan 4.450 desa dan Jawa Timur dengan 3.320 desa.
Meski urusan jumlah lapangan kalah dengan voli, sepak bola dan bulu tangkis selalu menjadi olahraga paling populer di Indonesia. Dalam survei yang dilakukan Skala Survei Indonesia (SSI) disebutkan 47,6% penduduk menyukai sepak bola.
Baca Juga: Saham Persis Solo Dilego, Calon Bos Baru Diutamakan Figur Lokal
Di urutan berikutnya adalah bulu tangkis 18,8%, bola voli 12,4%, senam 1,8%, renang 1,7%, jalan santai 1,5%, dan lainnya 16,3%. ”Itulah sebabnya, sepak bola menjadi komoditas politik berharga bagi elite politik Indonesia,” sebagaimana dikutip dari laman Skala Survei Indonesia.