SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

LONDON — Insiden kontroversial di cabang bulutangkis nomor ganda putri di Olimpiade 2012 dinilai bukan kesalahan para atlet, melainkan adanya celah dalam format pertandingan. Sudah begitu, BWF pun disebut kurang tanggap.

Penilaian tersebut dilontarkan peraih medali perak ganda putri di Olimpiade 2004, Gail Emms, menyusul adanya partai-partai kontroversial yang kemudian berbuntut dengan didiskualifikasinya empat pasangan ganda putri oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Menurut Emms, hal itu tidak lepas dari pemberlakuan sistem round robin alias grup di fase awal, alih-alih langsung menggunakan sistem knock-out seperti sebelumnya.

“Segera setelah saya mendengar mengenai fase grup enam atau tujuh bulan lalu, saya langsung berpikir, ‘Ini akan membuat banyak orang berusaha mengakali skenarionya.’ Saya tahu itu bisa terjadi,” katanya di Guardian.

Oleh karena itu, Emms pun bersimpati kepada Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Jung Kyung-eun/Kim Ha-na dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan), dan Meiliana Jauhari/Greysia Polii (Indonesia), yang dinilainya cuma jadi korban keadaan.

“Saya tidak menyalahkan para pemain. Sistemnya memang begitu. Pihak penyelenggara membiarkannya terjadi dalam satu partai dan kemudian bergulirlah terus, mereka tidak bisa melakukan apa-apa di partai berikutnya. Dan kini kita berada di situasi yang buruk ini.”

“Ini tidak adil untuk semua pemain. Mereka cuma menginginkan medali untuk negaranya. Itu adalah taktik. Ini mengapa mestinya langsung digunakan sistem knockout,” papar Emms.

Selain itu, ia pun melontarkan kritik kepada BWF yang ia nilai tidak tanggap dalam melihat situasi sebelum terjadinya partai-partai kontroversial di ganda putri. Padahal antisipasi tepat bisa saja mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

“Kemarin, setelah pemain Denmark mengalahkan China di sesi pagi hari, manajer-manajer tim menghadap ke pihak penyelenggara dan bilang, ‘Kami sedikit risau mengenai partai malam nanti.’ (Tapi) Tidak ada tindakan.”

“Segera setelah itu mereka mestinya langsung memanggil seluruh pemain dan pelatih untuk berkumpul dan bilang, ‘Jika ada sedikit saja indikasi ada yang sengaja mengalah, Anda semua akan didiskualifikasi’,” analisis Emms.JIBI/SOLOPOS/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya