SOLOPOS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, menjadi satu-satunya pebulu tangkis Tanah Air yang mampu melangkah ke semifinal German Open Grand Prix Gold 2013. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, menjadi satu-satunya pebulu tangkis Tanah Air yang mampu melangkah ke semifinal German Open Grand Prix Gold 2013. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, siap menggelar revans kepada Marc Zwiebler pada babak tiga BWF World Championships 2013. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Solopos.com, GUANGZHOU – Pebulu tangkis tunggal putra, Tommy Sugiarto, bertekad menggelar revans saat bersua Mark Zwiebler pada babak ketiga BWF World Championships 2013 di Tianhe Stadium, Guangzhou, China, Kamis (8/8/2013).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Tommy melaju ke babak tiga setelah menang mudah atas pebulu tangkis Taiwan, Hsu Jen Hao, 21-9, 21-7, Rabu (7/8/2013). Di babak ketiga, ia sudah ditunggu oleh Zwibler yang pada partai sebelumnya menundukkan wakil Inggris, Toby Penty, dua game langsung, 21-14, 21-11.

Menghadapi Zwiebler bukanlah sesuatu yang baru bagi Tommy. Tercatat dalam empat pertemuan sebelumnya, Tommy baru meraih sekali kemenangan, sedangkan sisanya berakhir dengan kekalahan.

Bahkan pada pertemuan sebelumnya, saat tampil di depan pendukungnya pada semifinal Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013, medio Juni lalu, Tommy juga kembali menelan kekalahan atas rivalnya asal Jerman itu.

Kekalahan itu membuat Tommy kian penasaran dengan Zwiebler. Karenanya, pemegang gelar Singapore Open Superseries 2013 ini pun bertekad menuntut balas.

“Saya berharap bisa revans, karena di pertemuan terakhir saya kalah. Soal evaluasi pertemuan sebelumnya, sudah didiskusikan bersama pelatih” tutur Tommy, dilansir badmintonindonesia.org, Rabu.

“Dari awal, kami memang sudah melihat peluang Tommy untuk bertemu Zwiebler. Kami sudah persiapkan Tommy untuk melawan dia dengan evaluasi hasil di pertemuan terakhir. Waktu itu memang kondisi Tommy cukup berat untuk menang karena dia mengalami cedera paha kanan belakang. Sekarang, kondisi Tommy sudah normal kembali. Tipe main Zwiebler juga sudah kami antisipasi” jelas pelatih tunggal putra Tim Indonesia, Joko Suprianto.

Pria yang pernah menyabet juara dunia tunggal putra tahun 1993 itu menambahkan, Tommy juga merasa cocok dengan shuttlecock yang dipakai di ajang kejuaraan duni ini.

“Bola di sini agak lambat jalannya, inilah yang diinginkan Tommy, dia cocok dengan kondisi bola seperti ini. Inilah yang terus kami sugestikan kepada Tommy, bahwa dia harus bisa memanfaatkan keadaan “ tambah Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya