BWF SUPER SERIES FINALS 2015 : Tontowi/Liliyana Gagal Ke Semifinal

BWF Super Series Finals 2015 menyajikan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang gagal ke semifinal.

Solopos.com, DUBAI – Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dipastikan gagal melaju ke babak semifinal BWF Super Series Finals 2015. Hal itu terjadi setelah mundurnya pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, karena cedera yang dialami Zhao pada laga ketiga, Jumat (11/12/2015).

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Berdasarkan peraturan di penyisihan grup, jika salah satu pemain mundur dari pertandingan, maka semua hasil pertandingan dengan pemain tersebut, tidak akan dihitung. Sebenarnya meski memiliki kans kecil, Tontowi/Liliyana tetap berpeluang jika bisa mengakahkan Zhang/Zhao. Namun unggulan pertama itu malah mengalami cedera.

Tontowi/Liliyana sendiri sudah kalah di dua laga pertama yakni dari Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) dan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong). Sementara Chris/Gabrielle dan Lee/Chau masing-masing sudah mengantongi satu kemenangan, setelah mengabaikan pertandingan dengan Zhang/Zhao.

“Kalau kami main sebenarnya kan masih ada kans. Tapi karena dia [Zhang Nan/Zhao Yunlei] enggak main jadi semua hitungannya jadi kosong. Karena kami kemarin sudah kalah dengan Hong Kong dan Inggris, jadi hampir dipastikan kami tidak masuk,” ujar Liliyana seperti dikutip Badmintonindonesia.org, Jumat (11/12/2015).

“Tapi ini adalah permainan, apapun bisa terjadi. Kami ambil positifnya aja. Di dua pertandingan kemarin juga permainan kami kurang bagus. Kalau bisa mengevaluasi pertandingan secara keseluruhan, kami belum bisa kembali seperti dulu, seperti saat kami jadi juara dunia atau All England,” imbuh pebulu tangkis yang akrab disapa Butet itu.

Indonesia sendiri masih berpeluang mengirimkan wakil ganda campuran ke semifinal. Di grup B masih ada Praveen Jordan/Debby Susanto yang masih berpeluang untuk lolos. Di laga ketiganya ini, Praveen/Debby akan berhadapan dengan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.